Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Tempat-Tempat Istimewa di Madinah

Berikut adalah tempat-tempat istimewa setelah masjid Nabawi di Madinah,
 Masjid Nabawi
Detail telah dijelaskan pada denah di atas. Masjid Nabawi didirikan tahun 622 M atau tahun pertama hijriah, setelah Nabi Saw hijrah dari Mekah ke Madinah. Pembangunan mihrab dilakukan setelah memindahkan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram di Mekah tahun 2 H.
Ada Raudhah di dalam masjid yang adalah tempat yang paling makbul untuk berdoa, seperti sabda Rasulullah Saw, “Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah di antara taman-taman surga” [diriwayatkan 5 ahli hadits].
Pemakaman Baqi’
Terletak di sebelah rimur dari masjid Nabawi. Di tempat itu dimakamkan Utsman bin Affan Ra dan para istri Nabi Saw, yaitu Siti Aisyah Ra, Ummi Salamah, Juwairiyah, Zainab, Hafsah binti Umar bin Khaththab, dan Mariyah Al Qibtiyah Ra. Putra-putri Rasulullah Saw seperti Ibrahim, Siti Fatimah, Zainab binti Ummu Kulsum, serta beberapa sahabat Nabi Saw juga dimakamkan di sana.
Masjid Quba
Terletak di daerah Quba, sekitar 5 km sebelah selatan Madinah. Waktu Nabi Saw berhijrah ke Madinah, orang pertama yang menyongsong kedatangan Rasulullah adalah orang-orang Quba. Di sini Nabi Saw menempati rumah Kalsum bin Hadam, kemudian Rasulullah saw pun mendirikan masjid di atas sebidang tanah milik Kalsum. Di masjid ini lah yang pertama kali diadakan shalat berjemaah secara terang-terangan.
Jabal Uhud
Jabal Uhud adalah nama sebuah bukit terbesar di Madinah. Letaknya sekitar 5km di sebelah utara pusat kota Madinah. Di lembah bukit ini pernah terjadi perang dahsyat antara kaum Muslimin sebanyak 700 orang melawan kaum musyrikin Mekah sebanyak 3.000 orang yang dinamakan Perang Uhud. Para syuhada yang tewas di Uhud dimakamkan di tempat tersebut di pemakaman yang dikelilingi tembok.
Masjid Qiblatain
Masjid tersebut mula-mula dikenal dengan nama masjid Bani Salamah karena dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Pada tahun ke 2 H waktu Zhuhur di masjid tersebut tiba-tiba turunlah wahyu surat Al-Baqarah ayat 144. Dalam shalat tersebut mula-mula Rasulullah Saw menghadap ke arah Masjidil Aqsa, tetapi setelah turun ayat tersebut, beliau menghentikan sementara, kemudian meneruskan shalat dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke Masjidil Haram. Dengan terjadinya peristiwa tersebut akhirnya masjid ini diberi nama masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.
Ku dapatkan sebuah kenyataan tentang perusakan thd masjid Qiblatain , (ditulis 17 Dec 2006) http://www.mail-archive.com/keluarga-islam@yahoogroups.com/msg11789.html
Pada tahun 1993 sampai kira-kira 1995 Masjid ini   masih memiliki 2 mimbar/kiblat, hanya saja pada mimbar yang menuju arah ke   Masjid Aqsho sudah tidak digunakan lagi, disana hanya terpampang bukti-bukti   sejarah yang dijelaskan dengan tulisan dalam berbagai macam bahasa, termasuk   dalam bahasa Indonesia,turki,Arab, Inggris, Jerman dsb, bahwa mimbar inilah   sebagai bukti sejarah bahwa sebelum ayat tersebut turun Rosululloh SAW sedang   menjadi Imam di Mimbar ini.
Tapi kini Mimbar tersebut (yang mengarah ke Masjid   Aqsho) sudah dirobohkan oleh pihak Kerajaan Wahabi, sehingga sudah tak nampak   lagi Mimbar peninggalan sejarah itu. Tidak ada lagi keistimewaan Masjid dengan 2   kiblat di Masjid ini,hanya tinggal nama saja yang masih disebut Masjid   Qiblatain tapi kenyataannya mimbarnya hanya satu saja.
Sekali lagi ini INI FAKTA pembumi hangusan   bukti-bukti sejarah tentang turunnya ayat Al-Qur’an.
Konon alasan pihak Kerajaan Wahabi merobohkan   mimbar yang ke arah Masjid Aqsho karena masih ada beberapa ummat islam yang   melakukan sholat sunnah  menghadap kiblat ke arah Masjid Aqsho. Ini bisa menjadi   musyrik, katanya.
Sumber lain (ditulis 2007), http://bankwahabi.wordpress.com/2007/12/12/penghancuran-situs-situs-sejarah-oleh-kaum-wahabi-saudi/
2. Masjid Qiblatain, (masjid 2 kiblat), dulu tahun 1993 masjid ini memiliki 2 mimbar, satu menghadap Makkah, satu lagi menghadap Baytul Maqdis.Pada mimbar baytul maqdis tertulis dengan berbagai bahasa termasuk dalam bahasa indonesia, yang menceritakan bahwa mimbar ini sebelumnya digunakan sebagai mimbar Rasulullah SAW ketika shalat menghadap baqtul maqdis, namun setelah turun ayat (al-Isra..?) yang memerintahkan untuk merubah qiblat dari menghadap masjidil aqsha ke masjidil harom, Rasulullah SAW berpindah ke mimbar yang sekarang menghadap Masjidil harom (mimbar ke 2).Tapi sekarang ; mimbar yang menghadap Masjidil Aqso sudah dihilangkan sehingga tidak ada tanda lagi bahwa masjid ini memiliki 2 kiblat, sehingga sudah hilang nilai sejarahnya. “Masjid qiblatain” hanyalah tinggal sebuah nama saja, mimbarnya tinggal 1, sepantasnya namapun berubah menjadi Masjid Qiblat, karena mimbarnya hanya satu.
Wallahu a’lam.
Masjid Khandaq
Khandaq berarti parit. Dalam sejarah Islam yang dimaksud Khandaq adalah peristiwa penggalian parit pertahanan sehubungan dengan peristiwa pengepungan kota Madinah oleh kafir Quraisy bersama sekutu-sekutunya. Peninggalan Perang Khandaq yang ada hanyalah berupa lima buah pos penjagaan pada peristiwa Khandak yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Sab’ah atau Masjid Khamsah.
Semoga manfaat.

Posting Komentar

0 Komentar