Berikut
adalah tempat-tempat istimewa setelah masjid Nabawi di Madinah,
Masjid
Nabawi
Detail
telah dijelaskan pada denah di atas. Masjid Nabawi didirikan tahun 622 M atau
tahun pertama hijriah, setelah Nabi Saw hijrah dari Mekah ke Madinah.
Pembangunan mihrab dilakukan setelah memindahkan arah kiblat dari Baitul Maqdis
ke Masjidil Haram di Mekah tahun 2 H.
Ada
Raudhah di dalam masjid yang adalah tempat yang paling makbul untuk berdoa,
seperti sabda Rasulullah Saw, “Antara rumahku dengan mimbarku adalah
Raudhah di antara taman-taman surga” [diriwayatkan 5 ahli hadits].
Pemakaman
Baqi’
Terletak
di sebelah rimur dari masjid Nabawi. Di tempat itu dimakamkan Utsman bin Affan
Ra dan para istri Nabi Saw, yaitu Siti Aisyah Ra, Ummi Salamah, Juwairiyah,
Zainab, Hafsah binti Umar bin Khaththab, dan Mariyah Al Qibtiyah Ra.
Putra-putri Rasulullah Saw seperti Ibrahim, Siti Fatimah, Zainab binti Ummu
Kulsum, serta beberapa sahabat Nabi Saw juga dimakamkan di sana.
Masjid
Quba
Terletak
di daerah Quba, sekitar 5 km sebelah selatan Madinah. Waktu Nabi Saw berhijrah
ke Madinah, orang pertama yang menyongsong kedatangan Rasulullah adalah
orang-orang Quba. Di sini Nabi Saw menempati rumah Kalsum bin Hadam, kemudian
Rasulullah saw pun mendirikan masjid di atas sebidang tanah milik Kalsum. Di
masjid ini lah yang pertama kali diadakan shalat berjemaah secara
terang-terangan.
Jabal
Uhud
Jabal
Uhud adalah nama sebuah bukit terbesar di Madinah. Letaknya sekitar 5km di
sebelah utara pusat kota Madinah. Di lembah bukit ini pernah terjadi perang
dahsyat antara kaum Muslimin sebanyak 700 orang melawan kaum musyrikin Mekah
sebanyak 3.000 orang yang dinamakan Perang Uhud. Para syuhada yang tewas di
Uhud dimakamkan di tempat tersebut di pemakaman yang dikelilingi tembok.
Masjid
Qiblatain
Masjid
tersebut mula-mula dikenal dengan nama masjid Bani Salamah karena dibangun di
atas bekas rumah Bani Salamah. Pada tahun ke 2 H waktu Zhuhur di masjid
tersebut tiba-tiba turunlah wahyu surat Al-Baqarah ayat 144. Dalam shalat
tersebut mula-mula Rasulullah Saw menghadap ke arah Masjidil Aqsa, tetapi
setelah turun ayat tersebut, beliau menghentikan sementara, kemudian meneruskan
shalat dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke Masjidil Haram. Dengan
terjadinya peristiwa tersebut akhirnya masjid ini diberi nama masjid Qiblatain
yang berarti masjid berkiblat dua.
Ku
dapatkan sebuah kenyataan tentang perusakan thd masjid Qiblatain ,
(ditulis 17 Dec 2006)
http://www.mail-archive.com/keluarga-islam@yahoogroups.com/msg11789.html
Pada tahun 1993 sampai kira-kira 1995 Masjid ini
masih memiliki 2 mimbar/kiblat, hanya saja pada mimbar yang menuju arah
ke Masjid Aqsho sudah tidak digunakan lagi, disana hanya terpampang
bukti-bukti sejarah yang dijelaskan dengan tulisan dalam berbagai
macam bahasa, termasuk dalam bahasa Indonesia,turki,Arab, Inggris,
Jerman dsb, bahwa mimbar inilah sebagai bukti sejarah bahwa sebelum
ayat tersebut turun Rosululloh SAW sedang menjadi Imam di Mimbar
ini.
Tapi kini Mimbar tersebut (yang mengarah ke Masjid
Aqsho) sudah dirobohkan oleh pihak Kerajaan Wahabi, sehingga sudah tak
nampak lagi Mimbar peninggalan sejarah itu. Tidak ada lagi
keistimewaan Masjid dengan 2 kiblat di Masjid ini,hanya tinggal
nama saja yang masih disebut Masjid Qiblatain tapi kenyataannya
mimbarnya hanya satu saja.
Sekali lagi ini INI FAKTA pembumi hangusan
bukti-bukti sejarah tentang turunnya ayat Al-Qur’an.
Konon alasan pihak Kerajaan Wahabi merobohkan mimbar
yang ke arah Masjid Aqsho karena masih ada beberapa ummat islam
yang melakukan sholat sunnah menghadap kiblat ke arah Masjid
Aqsho. Ini bisa menjadi musyrik, katanya.
Sumber
lain (ditulis 2007),
http://bankwahabi.wordpress.com/2007/12/12/penghancuran-situs-situs-sejarah-oleh-kaum-wahabi-saudi/
2. Masjid Qiblatain, (masjid 2 kiblat), dulu tahun 1993 masjid
ini memiliki 2 mimbar, satu menghadap Makkah, satu lagi menghadap Baytul
Maqdis.Pada mimbar baytul maqdis tertulis dengan berbagai bahasa termasuk dalam
bahasa indonesia, yang menceritakan bahwa mimbar ini sebelumnya digunakan
sebagai mimbar Rasulullah SAW ketika shalat menghadap baqtul maqdis, namun
setelah turun ayat (al-Isra..?) yang memerintahkan untuk merubah qiblat dari
menghadap masjidil aqsha ke masjidil harom, Rasulullah SAW berpindah ke mimbar
yang sekarang menghadap Masjidil harom (mimbar ke 2).Tapi sekarang ; mimbar
yang menghadap Masjidil Aqso sudah dihilangkan sehingga tidak ada tanda lagi
bahwa masjid ini memiliki 2 kiblat, sehingga sudah hilang nilai sejarahnya.
“Masjid qiblatain” hanyalah tinggal sebuah nama saja, mimbarnya tinggal 1,
sepantasnya namapun berubah menjadi Masjid Qiblat, karena mimbarnya hanya satu.
Wallahu
a’lam.
Masjid
Khandaq
Khandaq
berarti parit. Dalam sejarah Islam yang dimaksud Khandaq adalah peristiwa
penggalian parit pertahanan sehubungan dengan peristiwa pengepungan kota
Madinah oleh kafir Quraisy bersama sekutu-sekutunya. Peninggalan Perang Khandaq
yang ada hanyalah berupa lima buah pos penjagaan pada peristiwa Khandak yang
sekarang dikenal dengan nama Masjid Sab’ah atau Masjid Khamsah.
Semoga
manfaat.
0 Komentar