Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

PKS Partai Tengah? Itu Hanya Retorika!

INILAH.COM, Jakarta – Ambisi PKS menjelma menjadi partai tengah atau partai terbuka dinilai sebagai sekadar retorika politik sebagian elit partai Islam tersebut. Gagasan itu sangat sulit, bahkan mustahil diujudkan, karena terlalu kerasnya tarik-menarik kepentingan antarfaksi di tubuh PKS sendiri.

Pandangan itu dikemukakan analis politik Islam dari Charta Politika, Burhanuddin Muhtadi, kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (31/10) malam. Menurut dia, PKS memiliki dua kendala untuk menjadikan dirinya sebagai partai terbuka, yaitu kendala internal dan kendala eksternal.

Kendala internal PKS berupa tarik-menarik kepentingan antarfaksi merupakan persoalan besar bagi PKS. Menurut alumni Australian National University (ANU) itu, di rubuh PKS terdapat faksi kesejahteraan yang pragmatis realistis, ada juga faksi keadilan yang idealis-ideologis.

Gagasan menjadi PKS sebagai partai tengah atau partai terbuka itu, kata Burhanuddin, merupakan ambisi politik yang muncul di faksi kesejahteraan yang pragmatis-realistis demi membenahi kondisi internal PKS. Dengan hanya menggantungkan pangsa pasar tradisional mereka, faksi ini meyakini PKS akan sulit meraih target 20% perolehan suara di Pemilu 2009.

“Makanya mereka membidik isu di luar core isu dominan PKS,” kata analis politik yang menulis tesis PKS dari Sudut Pandang Gerakan Sosial ini.

Namun, tambah Burhanuddin, gagasan ini ditolak oleh faksi keadilan yang berhaluan idealis-ideologis. Faksi yang diwakili oleh Abu Ridho dan bekas anggota DPR PKS Mashadi ini, menurut Burhanuddin, merasa gerah terhadap manuver kelompok muda itu. “Dalam pandangan faksi ini, gagasan itu sudah menyimpang terlalu jauh dari prinsip PKS,” katanya.

Mantan Ketua BEM IAIN Syarif Hidayatullah ini meyakini gagasan syariat Islam yang didengungkan PKS selama ini sejatinya masih sangat kuat. “Upaya sejumlah elit di faksi kesejahteraan PKS untuk beranjak ke partai tengah, itu hanya ambisi sebagian elit saja. Karena di level grassroots tetap tidak menginginkan hal tersebut,” tambahnya.

Menurut dia, jalan PKS untuk membuktikan diri sebagai partai tengah masih sangat panjang. “Boleh saja PKS mengklaim sebagai partai tengah. Tapi kalau kita lihat manifesto mereka, AD/ART, ternyata tidak ada perubahan. Jadi itu hanya retorika politik,” tandasnya.

Posting Komentar

0 Komentar