CHICAGO--Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention) membeberkan hasil laporan yang menyebutkan rokok sigaret Marlboro banyak digemari kaum remaja usia 12-17 tahun. Iklan Marlboro yang gencar rupanya mempengaruhi pilihan para remaja tadi. Meskipun angka perokok di kelompok usia ini menurun beberapa tahun terakhir.
Laporan itu menunjukkan sekitar 81 persen perokok remaja memeilih tiga varian rokok yang diperuntukkan untuk konsumsi dewasa. Peringkat teratas, Marlboro dipilih sekitar 52 persen siswa SMU. Lalu, Newport sekitar 21 persen yang disusul Camel dengan 13 persen pemilih. Pelajar tingkat SMP pun memilih varian yang sama, tapi dengan prosentase lebih rendah. Survei tersebut dilakukan terhadap 54.301 perokok tetap.
"Iklan rokok sigaret di Amerika sebenarnya termasuk dalam golongan iklan obat. Menyedihkan sekali remaja kita telah mengonsumsinya," jelas Dr. Victor Strasburger, seorang profesor pediatrik di University of New Mexico School of Medicine, Jumat (13/2).
Juru bicara Altria Group Inc., induk perusahaan Philip Morris dan pemegang merek Marlboro, David Sutton menjelaskan, iklan bukan faktor utama larisnya produk Marlboro. Menurutnya. pengaruh teman lebih kuat mendominasi pilihan kaum remaja. Bahkan ia telah mengurangi porsi iklan hingga 46 persen dalam 10 tahun terakhir. perusahaannya lebih fokus dengan sistem pemasaran langsung pada orang dewasa.
Hampir sama, juru bicara R.J. Reynolds Tobacco Co., peracik Camel, David Howard menyatakan, pihaknya menghindari pemasaran sigaretnya untuk remaja. Keduanya menguatkan dengan mengatakan angka perokok remaja menurun. Diperkuat dengan laporan survei tahunan milik University of Michigan. Disebutkan, angka perokok remaja berada pada tingkat terendah sejak survei itu diadakan tahun 1991 lalu.
Beberapa lembaga swadaya masyarakat mengantisipasi kenaikan angka perokok remaja dengnan menggencarkan kampanye anti rokok. Mereka juga mendesak Kongres untuk melegalisasi badan pengawasan obat dan makanan AS, Food and Drug Administration untuk memperketat izin pemasaran produk dari tembakau. ap/c84/fif
0 Komentar