Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Hati-hati Kurma Keluaran Israel!



Tahukah Anda, ketika menikmati kurma di bulan Ramadhan, bisa jadi kurma yang Anda nikmati keluaran Israel

Hidayatullah.com--Setiap tahun Israel melakukan panen awal saat bulan Ramadhan. Mereka memanen kurma yang ditanam orang-orang Palestina, di bumi Palestina dengan buruh orang Palestina, yang dijual ke seluruh penjuru dunia - terutama Eropa, dan kemudian dibeli dan dinikmati oleh orang-orang muslim.

Tahun 2004, Pengadilan Internasional memutuskan bahwa pemukiman penduduk Israel di Palestina adalah ilegal. Mereka membangun rumah, gedung, dan menanam di atas tanah rampasan milik orang Palestina.

Di tanah itu pula mereka menanam kurma, yang merupakan tanaman utama pertanian mereka. Hampir separuh dari pertanian kurma itu terletak di Lembah Jordan. Semuanya dikontrol oleh orang Israel. Jika panen melimpah, tentu mereka yang akan menikmati hasilnya.

Memanen buah kurma bukanlah pekerjaan ringan. Pekerjaan itu sangat sulit dan melelahkan. Israel membawa buruh-buruh Palestina untuk dipekerjakan di perkebunan kurma tersebut. Setiap pukul 5 pagi, para buruh itu diangkut dengan mobil derek dan dijatuhkan di pepohonan kurma yang tingginya bisa mencapai 8-12 meter, setinggi bangunan 4 lantai.

Mereka dibiarkan bergelantungan di pohon-pohon kurma setiap harinya, bisa hingga 8 jam. Tanpa ada waktu beristirahat, tanpa ada alat yang bisa membantu mereka turun dari pohon. Mereka baru bisa turun jika mobil derek datang menjelang senja.

Para buruh Palestina itu harus bekerja memenuhi target hanya dengan satu tangan, karena tangan satunya digunakan untuk berpegangan di pohon. Mereka sama sekali tidak bisa berhenti, bahkan hanya untuk membuang hajat kecil.

Jika mengeluh atau tidak memenuhi target yang ditetapkan, mereka akan kehilangan pekerjaan. Akibatnya keluarga mereka akan kelaparan.

Orang-orang Palestina yang menjadi buruh itu bukanlah orang-orang dewasa yang bertubuh kekar. Kebanyakan anak-anak. Mereka terpaksa putus sekolah dan bekerja di sana karena miskin.

Israel sendiri sengaja memilih anak-anak untuk dijadikan buruh pemetik kurma. Bahkan mereka mengeluarkan surat izin kerja untuk bocah-bocah itu.

Israel lebih menyukai anak-anak kecil sebagai buruh karena mereka lebih lincah, bisa memanjat pohon lebih cepat, dan mudah untuk dicurangi serta dilecehkan.

Sebagian besar kurma-kurma Palestina itu, sekitar 80%, diekspor ke luar negeri dengan tujuan utama Eropa. Di Eropa, kurma hasil penderitaan rakyat Palestina itu merajai 10% pasar Eropa. Tahun 2005, kurma-kurma itu menjadi hasil pertanian ekspor utama bagi Israel.

Dua perusahaan terbesar di antara banyak perusahaan Israel yang mengelola pertanian kurma di Palestina adalah Agrexco dan Hadiklaim.

Agrexco dimiliki separuhnya oleh pemerintah Israel. Perusahaan itu menangani 60-70% dari seluruh produk yang dihasilkan dari wilayah pendudukan. Kurma yang dikelolanya diberi merek dagang Carmel, Jordan Plains, dan Jordan Valley.

Hadiklaim menjual 65% dari total kurma yang dihasilkan Israel. Kurmanya diberi merek dagang King Solomon dan Jordan River. Mereka juga mensuplai kurma tanpa merek, yang kemudian diberi merek sendiri oleh penjualnya. Toko-toko yang menjual kurma Israel dengan merek toko mereka, di antaranya Marks & Spencer's, Sainsbury's, Tesco's, and Waitrose.

Terkadang, kurma-kurma itu diberi label “produced in the West Bank (diproduksi di Tepi Barat)”.

Maka perhatikanlah wahai Muslim atas apa yang kita makan. Jangan beli kurma-kurma Israel!

Boikot Kurma Israel

Muslim Inggris sedang mengkampanyekan boikot kurma Israel untuk berbuka puasa selama bulan Ramadhan sebagai protes pendudukan yang terus berkelanjutan di wilayah Palestina.

Kampanye yang diorganisasikan oleh Friends of Al Aqsa dengan harapan untuk memboikot usaha-usaha sebelumnya untuk menekan Israel, memanfaatkan perhatian yang diberikan kepada nasib Palestina oleh serangan mematikan Israel atas armada yang membawa bantuan ke Gaza pada akhir Mei lalu.

Fokusnya kampanye ini adalah kurma keluaran Israel sebelum dikonsumsi kaum muslim di saat bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi.

"Pada saat kita berpikir tentang orang-orang yang kurang beruntung dari diri kita sendiri, akan munafik dan penghinaan, tidak hanya untuk mengabaikan apa yang terjadi terhadap Palestina, tetapi juga untuk mendukung dengan membeli kurma dari Israel. Anda sedang memicu penindasan," kata Shamiul Joarder, dari Friends of Al Aqsa.

Kampanye ini mendapat dukungan luas di Inggris, termasuk dari serikat pekerja Inggris.

Tiap menjelang bulan Ramadhan, seruan boikot atas kurma Israel selalu bergema sebagai bagian untuk membantu para petani Palestina juga.

Aktivis Pro-Palestina percaya, sekitar 15% ekspor Israel ke Uni Eropa dan pendapatan dari hasil buah setiap tahun sekitar € 80 juta (£ 66m).

Penyelenggara juga meyakini, sebagian besar pendapatan itu berasal dari pembelian kurma dari kaum muslim selama bulan Ramadan.

Dengan jumlah lebih dari 2 juta umat Islam Inggris, mereka mengatakan memiliki kekuatan ekonomi yang merugikan industri Israel.

Tapi Duta Besar Israel untuk Inggris, Ron Prosor, mengatakan akan terus mengekspor kurma.

"Israel akan terus berhasil mengekspor kurma, sedangkan yang lain memilih untuk mengekspor kebencian," katanya. Lebih jauh, Duta Yahudi ini juga berharap kaum muslim mengabaikan seruan yang dinilainya sebagai ‘omong kosong’ ini.

Kampanye juga mengatakan bahwa kurma yang ditanam di wilayah-wilayah pendudukan yang diproduksi di pemukiman Israel, meskipun beberapa orang Palestina bekerja di sana, mereka bekerja keras dalam kondisi yang keras dan dieksploitasi. Bahkan menurut para aktivis, banyak dari pekerja ini adalah buruh anak.

Ikut aktif dalam kampanya boikot ini organisasi pembela Palestina, Palestine Solidarity Campaign (PSC). Para penyeru boikot ini mencoba membuka kesadaran kaum muslim melalui pemasangan poster, leaflet, menggunakan situs jejaring sosial, seperti Facebook dan YouTube.

Kampanye ini terutama ditujukan pada konsumen, namun juga mendekati aktifis grosir dan toko-toko. Di Bradford, PSC juga berencana akan menyebarkan brosur berisi daftar nama dan mempermalukan toko-toko yang tetap menjual kurma Israel. [grd/cha/hidayatullah.com]

Posting Komentar

0 Komentar