![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzNifSGOoQvgtoXgCL0SUiJVdgFcvENArp7pLDjSYH9GBk0PjiynbOkN-WGLCzN3LC9YJlh_pQ9gsUDc1OUVYKg1VveYDamYNtttn7VTFuRB0d_N5kk0VsPFM4X195zau7SnFUVaEKVzp7/s320/tv.jpg)
TV merupakan salah satu sarana hiburan dan sumber informasi. Tapi, hati-hati dengan frekuensi dan durasi menonton Anda, terutama jika melibatkan anak. Pasalnya, TV bisa mengganggu kemampuan berbicara anak. Sebuah studi dari University of Washington School of Medicine menemukan, orang tua yang meninggalkan TV dalam keadaan menyala, bahkan saat tidak ada seorang pun menonton, bisa membahayakan perkembangan bicara anak. Studi ini menyatakan, baik orang dewasa maupun anak-anak, hanya menggunakan sangat sedikit kata-kata saat TV sedang menyala dan merebut perhatian mereka.
Para peneliti mempelajari 329 anak yang berusia antara 2 bulan dan 4 tahun dengan menggunakan alat rekam digital. Alat rekam ini berfungsi menangkap apapun yang mereka dengar atau katakan.
Berdasarkan laporan dari the Archives of Paediatrics and Adolescent Medicine, peneliti menyebutkan, anak-anak mendengar rata-rata 770 kata, lebih sedikit dari orang dewasa. Atau 7% per setiap tambahan 1 jam paparan TV.
"Kami telah mengetahui bahwa paparan TV di usia bayi berkaitan dengan hambatan kemampuan berbahasa dan gangguan konsentrasi, tetapi selama ini masih belum begitu jelas," ujar Pemimpin Studi Dimitri Christakis, seperti dikutip situs dailymail. Dan studi ini, lanjut Dimitri, merupakan studi pertama yang menunjukkan bahwa saat TV menyala, maka akan terjadi pengurangan percakapan di rumah.
TV, terang Dimitri, membuat bayi berbicara lebih sedikit. Selain itu, yang menjaga dan merawat bayi tersebut juga semakin jarang berbicara kepada mereka. "Orang dewasa biasanya mengucapkan sekitar 941 kata per jam. Studi kami menemukan orang dewasa hampir tidak mengucapkan kata sama sekali saat ada TV. Mereka kurang berbicara kepada anak."
Setiap kata sangat berharga bagi bayi, Dimitri menjelaskan lebih jauh, penemuan ini menunjukkan, paparan TV atau DVD tidak meningkatkan keahlian berbahasa. "Televisi mengurangi jumlah bahasa dan kata yang didengar bayi,” katanya.
Teknologi seperti TV ini, terang dia, bisa berdampak negatif pada generasi dewasa selanjutnya. Selain itu, penelitian sebelumnya telah membuktikan, DVD dan video yang dipasarkan untuk membantu bayi belajar bicara, sebenarnya malah memperlambat perkembangan bahasa mereka.
Jadi, jika ingin membantu perkembangan bicara anak kesayangan Anda, ada baiknya mengajaknya bicara langsung daripada membiarkannya diam tersihir di depan TV. [mi/www.hidayatullah.com]
0 Komentar