Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Kamis (13/12) kemarin langsung merespon tanggapan Dr. Syafiq Mughni, salah satu peserta dari
Dalam tanggapannya yang dikirimkan ke redaksi www.hidayatullah.com, Ferry Nur kembali mengeluarkan pernyataan cukup keras. Menurutnya, alasan yang disampaikan Syafiq Mughni yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, sebagaimana dimuat dalam wawancara cukup panjang di www.hidayatullah.com itu sangat naïf.
“Sangat naïf sekali seorang tokoh karena diajak jalan-jalan sowan ke Shimon Peres dengan tiket gratis, akomodasi diberikan, mungkin juga cenderamata dan uang saku kemudian luntur daya kritis dan idealismenya”, ujarnya.
Sebab, kata Ferry, dengan berangkat ke
Ferry juga menanggapi pernyataan Syafiq untuk dapat shalat di Masjidil Aqsa, sebagaimana disampaikan dalam wawancara itu.
“Shalat di Masjidil Aqsa hukumnya sunnah, sedang yang wajib adalah menjaga kemuliaan dan membebaskan Masjidil Aqsa dari tangan Zionis. Dalam kaidah fikih ditegaskan untuk mendahulukan yang wajib dari yang sunnah”, tambah Ferry.
Menurutnya, pernyataan ini ia sampaikan karena kewajibannya sebagai saudara Muslim. “Semoga Allah melindungi kita dari azab”, ujarnya mengakhiri tanggapannya.
KISPA adalah lembaga pembela dan pembebasan Masjidil Aqsa dan Palestina. Diririkan , 1 Rabiul Awal 1423 H atau 14 Mei 2002 di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masjid Istiqlal, Jl. Taman Wijaya Kusuma Jakarta Pusat 10710.
Lebih dari 20 organisasi
Sebelum ini, melalui KISPA, Ferry Nur juga menyampaikan peyataaan sikap mengecam tindakan rombongan WNI Indonesia yang telah bertemu Shimon Peres itu. [cha/www.hidayatullah.com]
0 Komentar