Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kegagalan Militer Israel di Gaza dan Tidak Mungkin Hamas Mati

Sebuah harian Jerman mengecam serangan Israel ke Jalur Gaza yang hanya menimbulkan korban sipil. Harian mengusulkan agar PBB mengirim pasukan ke Jalur Gaza.

Angge Gunter, pakar urusan Israel di harian Frankrut Roundsya menyebutkan bahwa serangan tahap awal Israel yang hanya membunuh warga sipil adalah penerapan teori “menciptakan sock terapi dan teror” yang pernah dilakukan Amerika dalam perangnya di Irak.

Ia menambahkan bahwa korban yang terbunuh kebanyakan adalah warga sipil dan anak-anak yang menjadi perhitungan militer Israel. Jika dilanjutkan serangan Israel ini, wilayah Jalur Gaza akan menjadi pusat tragedi kemanusiaan.

Ia mempertanyakan apa yang diinginkan Israel dalam perang ini? Jika Israel ingin mewujudkan keberhasilan perang dengan serangan mendadak, ini bukan sebuah kemenangan, Israel sebenarnya menyadari ini dalam pengalamnya di Libanon.

Di musim panas 2006, Israel pernah menyerang Libanon selama 36 hari dimana pejuang Syiah menyerang utara Israel dengan roket sehingga Tel Aviv terpaksa meminta perdamaian kepada PBB.

Israel kini ingin kondisi yang sama terjadi di Jalur Gaza. Sebab Hamas tidak akan sembunyi di bawah tanah. Jika Israel berhasil melemahkan Hamas dan menghancurkan tim militernya maka gagasan Islam ‘ekstrim’, di gerakan Palestina tidak akan hilang, tukas Angge.

Ia menegaskan bahwa Israel mengerti betul bahwa Hamas adalah kekuatan sistematis di Gaza dimana jika mereka sembunyi akan terjadi kekacauan keamanan sehingga Al-Qaedah akan terjun ke sana dan berkembang dengan aman.

Menurutnya, solusi terbaik sekarang ini bagi Israel adalah menciptakan gencatan senjata jangka panjang di Gaza dan menerima pengiriman pasukan internasional yang mencakup pasukan negara-negara Islam seperti Mesir, Turki di Gaza sehingga bisa menghalangi Hamas dan Israel. (bn-bsyr)

Posting Komentar

0 Komentar