
Setelah Malaysia resmi serukan boiokot, kini Negara Eropa juga serukan boikot produk yang ada kaitannya dengan Israel
Sejumlah negara Eropa memboikot produk yang berkaitan dengan Zionis-Israel.
Seperti dilaporkan Kantor Berita Qudsna, Koran Yediot Aharonot menulis, negara-negara Eropa seperti Denmark, Swedia, dan Norwegia membatalkan sejumlah besar kontrak pembelian produk Israel.
Koran ini juga melaporkan list produk makanan yang rusak karena Eropa tidak bersedia menerima barang Israel untuk ditempatkan di gudang-gudang. Koran ini juga memperingatkan pemimpin rezim ini terkait kondisi yang ada.
Masih menurut sumber ini, kemungkinan negara lain juga akan bergabung dengan Eropa. Dalam aksi brutalnya selama 22 hari ke Jalur Gaza, Israel telah mengeluarkan dana sebesar 30 juta USD dan kini rezim ini menghadapi penurunan ekspor dan impor.
Sementara itu, di Eropa, kritik terhadap Israel makin besar, paling tidak di Parlemen Eropa. Parlemen Eropa yang tengah membahas situasi di Gaza, Kamis kemarin menyerukan gencatan senjata seketika dalam resolusi yang diterima luas. Juga anggapan bahwa perundingan dengan Hamas tak bisa dielakkan, didukung luas.
Apakah itu partai sosialis, partai hijau atau partai konservatif, semua datang dengan pesan yang sama. "Ssuka atau tidak, kita harus berunding dengan Hamas," Kendati pertemuan langsung dengan Hamas tidak disebut dalam resolusi akhir Parlemen Eropa, sejumlah besar anggota parlemen selama ini cuma menganggap Hamas "teroris", kini menyimpulkan, bahwa gerakan ini perlu diajak berunding.
Kesan umum dalam debat parlemen adalah bahwa mayoritas anggota parlemen menyalahkan Israel karena telah menggunakan kekerasan berlebihan terhadap Palestina.
"Israel berhak membela diri. Tapi semua negara demokratis selalu harus mempertimbangkan apakah cara yang dipakai membela diri itu memang sebanding. Menurut saya dan saya pikir kebanyakan anggota Parlemen Eropa sependat, cara yang dipakai sudah tidaklah sebanding lagi," ujar Ketua Fraksi Sosialis Parlemen Eropa, Martin Schulz.
Berita lainnya menyebutkan, Komisaris Hubungan Luar Negeri Uni Eropa, Benita Ferrero-Waldner mengatakan, Uni Eropa akan mengirim tim pengamat untuk mengawasi proses gencatan senjata di Jalur Gaza.
IRNA melaporkan, Benita Ferrero-Waldner kemarin Senin, (19/1) dalam wawancaranya dengan Radio Austria menambahkan, Uni Eropa berharap dapat membantu proses pembukaan jalur penyeberangan di Gaza dengan mengirim tim tersebut. Sebelumnya Uni Eropa juga mengirim delegasi ke jalur penyeberangan Rafah. [irb/www.hidayatullah.com]

0 Komentar