Al-Qusd – Infopalestina: Sumber-sumber di Israel menegaskan adanya perbedaan tajam antara elit Israel soal mengakhiri peperangan ke Jalur Gaza. Namun ada kesepakatan perang sebelum presiden Amerika terpilih Barack Obama menjabat resmi di Gedung Putih pada 20 Januari ini.
Seperti dikutip harian Israel Yediot Aharonot edisi hari ini (12/7) PM Israel, Ehud Olmert mendukung dilanjutkannya operasi militer secara besar-besaran ke Jalur Gaza di tengah perundingan-perundingan digelar oleh Mesir dan Perancis untuk gencatan senjata. Sementara Ehud Barack mendukung gencatan senjata dan ia menilai Hamas sudah mengalami pukulan keras dan sudah mungkin mengakhiri perang.
Di sisi lain, Menlu Israel Tsepi Livni mengambil keputusan ketiga yakni melakukan gencatan senjata secara sepihak setelah Israel mengumumkan bahwa pihaknya akan membalas serangan keras ke Hamas dan perlawanan Palestina lainnya di Jalur Gaza setelah mereka menyerangkan roket ke Israel.
Harian Israel Haaretz menyebutkan bahwa perbedan gencatan senjata berujung pada bahwa Olmert dan Barack mendukung kesepakatan gencatan senjata dengan bantuan Amerika dan Mesir dan kesepakatan ini harus dimuat dihentikannya roket Palestina dalam jangka panjang.
Namun ketiga elit Israel itu sepakat bahwa tidak ada perundingan Israel dengan Hamas, meski tidak langsung. Artinya Hamas bukan salah satu pihak dalam kesepakatan gencatan senjata.
Beberapa saat lalu, Menlu AS melakukan tekanan terhadap Israel agar mengambil sikap prakarsa Mesir dan Perancis. (bn-bsyr)
0 Komentar