Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Di Bukhara Uzbekistan Anak-anak Pelajar Dilarang Mengikuti Sholat Jumat


Jika semua 'ulama di dunia pastinya menyambut dengan peningkatan jemaah, terutama mereka akan menyenangi kehadiran para anak muda, para imam di Uzbekistan, malah sebaliknya. Mereka benar-benar tidak ingin melihat generasi masa depan umat itu hadir di antara mereka. Para ulama di Masjid Bukhara menasihati para pelajar sekolah untuk tidak menghadiri sholat Jumat, meninggalkan sekolah mereka. Upaya menjauhkan generasi muda Muslim dari Islam terus terjadi di tengah-tengah kaum Muslim terpecahbelah ini.

Setelah banyak daerah di Uzbekistan menghalangi warga Muslim ke Masjid-masjid, kini hal itu terjadi pula di kawasan Bukhara. Imam-imam di daerah Bukhara telah mengikuti daerah lainnya untuk menhalangi para pelajar sekolah pergi ke masjid-masjid.


Sebuah sumber menyebutkan bahwa sejumlah anak pelajar yang menghadiri sholat Jumat terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir ini. Para pelajar tersebut meminta guru-gurunya untuk membolehkan mereka meninggalkan kelas. Tetapi anehnya, para imam berfikir bahwa pendidikan lebih penting daripada Sholat Jumat.

Sebuah sumber berita Uzbek menyebutkan, keterlibatan anak-anak muda dalam aktivitas agama terus tumbuh di semua wilayah Uzbekistan. Penguasa setempat mencoba untuk membatasi hal tersebut dengan berbagai macam tindakan penghalang.

Sebagai contoh, guru-guru di Daerah Andijan telah meminta semua anak-anak sekolah, termasuk mereka yang sekolah di SMP untuk menulis agar mereka tidak menghadiri pelaksanaan sholat Jumat. Bahkan pihak penguasa tak segan-segan membunuh siapa pun yang dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaannya. Tragedi Andijan yang menewaskan ribuan Muslim Uzbekistan tak bisa dilupakan. Terus tumbuhnya pengaruh gerakan Islam yang terus memberikan pencerahan dan cahaya Islam, seperti dilakukan oleh Hizbut Tahrir membuat penguasa korup kebakaran jenggot.

Demikianlah, kondisi umat Islam di negeri tempat lahirnya seorang ulama hadits terkemuka ketika Islam dahulu berjaya, Imam Bukhori. Kondisi saat ini sangat mengerikan. Upaya busuk para penguasa setempat untuk menghentikan aktivitas keagamaan terus terjadi. Namun, semua upaya itu pastinya hanya sia-sia belaka. Kaum Muslim dan para pemudanya di berbagai dunia terus bergerak, bersatu padu merindukan kembali kehidupan Islam, termasuk di Uzbekistan.

Sungguh mengerikan kondisi umat ketika sekularisme mencengkram. Persoalan yang serupa sebetulnya tidak saja menimpa negeri di bekas kekuasaan Uni Soviet tersebut saja. Di beberapa negeri Muslim lainnya, terjadi upaya-upaya busuk untuk menjauhkan generasi muda Muslim dari Islam. Salah satu contohnya, anak-anak muda Muslim dijauhkan dari pakaiaan Islam yang menutup aurat, kegiatan belajar yang melabrak waktu sholat, pemaksaan ide sekular melalui pendidikan dan budaya barat mengatasnamakan hiburan. Sungguh menyedihkan.

Derita Muslim Uzbekistan tentunya derita kaum Muslim seluruh dunia. Tetapi di manakah kepedulian mereka atas penderitaan saudara mereka? Di manakah Amirul Mukminin yang akan menghentikan tindakan busuk para penguasa korup tersebut? Di manakah mereka? Lalu bagaimana pertanggungjawaban kita kelak di akhirat yang sudah membiarkan Islam dan umatnya ini dihinakan?

Sudah saatnya kaum Muslim bersatu padu, kembali kepada pangkuan Islam di bawah payung pemersatu umat, Khilafah Rasyidah. Institusi inilah yang akan mengembalikan kejayaan dan kewibawaan umat Islam hingga tak ada satu pun pihak yang berani menghinakan Islam dan umatnya. Insya Allah tak akan lama lagi. [m/f/uznws/syabab.com]

Posting Komentar

0 Komentar