Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Geliat Muslim Yunani


Pemerintah Yunani masih membatasi gerak-gerik aktivitas Islam. Tapi kaum Muslim menganggap ini akan menjadi bom waktu di Eropa

Pimpinan umat Islam Yunani percaya bahwa penolakan, penderitaan, dan perlakuan marginal kepada kaum muslimin yang dilakukan pemerintah, akan menyebabkan ledakan di negara selatan Eropa itu.

"Ini adalah bom waktu," ujar Naim al-Gadour, Ketua Persatuan Muslim Yunani, kepada AFP (26/5).

"Bom ini mungkin tidak meledak sekarang, tapi 10 tahun yang akan datang akan menjadi masalah besar."

Tahun lalu, pemerintah akhirnya membuka lokasi untuk pendirian masjid pertama di Athena, satu-satunya ibukota negara di Eropa yang tidak memiliki tempat ibadah bagi umat Islam.

Namun, pembangunan masjid tersebut sampai saat ini belum bisa dimulai.

Umat Islam di negara tersebut harus menempuh perjalanan panjang ke utara Yunani untuk melangsungkan pernikahan, pemakaman, dan perayaan lainnya.

"Kami tidak melihat adanya masjid dan pemakaman," ujar Abu Mahmud, warga pendatang asal Maroko yang hidup di Yunani sejak 1985.

"Pada dasarnya, mereka sedang membodoh-bodohi kami."

Berdasarkan keterangan, ada sekitar 1,3% umat Islam dari populasi mayoritas Kristen Ortodoks di Yunani.

Sekitar 1000 umat Islam turun ke jalan pada pekan lalu untuk memprotes pelecehan terhadapa Al-Quran yang dilakukan oleh seorang polisi Yunani.

Ada 7 orang muslim dan 7 orang polisi yang terluka saat terjadi bentrokan. Sementara itu 46 demonstran dikabarkan ditangkap oleh kepolisian.

Di negara kecil itu pula banyak terjadi kekerasan rasisme terhadap imigran. Ada ribuan imigran muslim di Yunani, dan sebagian di antara mereka merupakan imigran gelap yang mencari perbaikan taraf kehidupan.

Athena sendiri merupakan rumah bagi sekitar 100.000 orang Islam, Di antaranya ada yang berasal dari Albania, Mesir, Pakistan, Bangladesh, Maroko, Suriah, dan Nigeria.

Sabtu lalu, para penyerang mencoba untuk membakar sebuah bangunan sementara yang difungsikan sebagai masjid di basement. Ada 5 orang Bangladesh yang terperangkap di dalamnya. [atj/iol/www.hidayatullah.com]

Posting Komentar

0 Komentar