ST. JOSEPH, MISSOURI - Pembukaan masjid pertama di kota St. Joseph, Midwestern, Negara Bagian Missouri, AS, hanya menunggu hitungan pekan. Muslim berharap tempat ibadah itu akan menyorot citra Islam sesungguhnya.
"Saya harap tempat ini akan menyinari lingkungan sekitar, dan orang-orang akan belajar untuk tidak hidup dalam ketakutan," ujar Shamsudin Rager, seorang Muslim yang berpindah Islam saat dewasa seperti yang dikutip oleh St. Joseph News.
Pindah ke St Joseph dua tahun lalu, Shamsudin menemukan dirinya berada di dalam kota di mana Islam dan pengikutnya paling tidak dipahami oleh orang-orang setempat.
Shamsudin berharap pembukaan masjid tak lama ditahun ini, akan mengubah pula impresi selip seputar keyakinan Islam.
"Mereka tidak perlu takut terhadap Islam," ujarnya.
"Mereka tak perlu khawatir kita akan meledakkan sesuatu," imbuhnya
Shamsudin sendiri cenderung menyalahkan absennya lembaga-lembaga Muslim untuk mewakili komunitasnya dalam pertemuan-pertemuan kemasyarakatan untuk mencegah pandangan salah seputar Islam.
Ia pun masing ingat reaksi campur aduk yang ia terima dari orang-orang yang datang dan tahu tak sengaja jika ia telah memeluk Islam lima tahun lalu saat berada di Jerman.
"Ada bermacam reaksi," ujar Shamsudin
"Ada sedikit yang negatif, beberapa benar-benar kaget. Pintu berayun ke dua arah," tuturnya.
Potret negatif Islam memang tidal lepas dari peristiwa WTC 11 September. Islam dan Muslim menjadi sorotan buruk di media sejak itu.
Pengelola masjid berencana menggelar acara sambutan terhadap warga Kristen St. Joseph saat pembukaan
Rev. Chase Peeples, pastor dri Gereja Kristen Pertama di St. Joseph mengatakan Muslim di lingkungannya termasuk yang dikagumi karena keramah-tamahan, ketaatan dan, penghormatannya terhadap orang lain, dan mengajak umat sesama Kristen untuk menunjukkan hal serupa.
"Saya pikir Yesus berkata cukup jelas tentang mencintai tetanga dan lingkungan kita, dan tetangga kita bisa jadi seseorang dengan keyakinan berbeda," ujarnya.
"Di Baratlaut Missouri, Muslim sunggu hanyalah minoritas, mereka mungkin harusnya lebih takut terhadap umat Kristen ketimbang kita, Kristen takut terhadap mereka," kata Rev. Chase lagi.
Kedepan, Islamic Center of Greater St. Joseph, akan mengadakan dialog antar pemeluk keyakinan untuk mempermulus hubungan kemasyarakatan antara Muslim dan Non-Muslim di kota tersebut.
Organisasi itu, kini juga telah mengorganisasi acara bulanan dimana non-Muslim akan disambut dengan tangan terbuka bila mereka memiliki pertanyaan seputar Islam.
Pelaksanaan ibadah Sholat Jumat di masjid tersebut tentu saja tidak ketinggalan.
"Ini merupakan agama yang damai," kata imam masjid, Amro Nabil Masjid, asli Mesir.
"Lagi pula kami bukanlah orang-orang jahat," ujarnya./iol/itz.
0 Komentar