Sekitar 2000 orang Muslim Pakistan diberitakan berkumpul di Islamabad dalam sebuah Konferensi Khilafah yang digelar baru-baru ini di Pakistan. Konferensi yang digelar oleh Hizbut Tahrir Pakistan tersebut mengangkat tema "Satu Umat, Satu Negara: Sebuah Kekuatan Global". Keinginan umat untuk hidupan dalam bingkai Islam tak terbendung lagi, mereka menginginkan sistem politik Islam dalam bingkai Khilafah untuk tegak kembali, setelah sistem politik kapitalis yang kian nampak kerusakkannya.
Hadir dalam konferensi ini para pemuda perwakilan dari Hizbut Tahrir di negeri tersebut. Imran Yousufazai selaku pembicara pertama, yang juga wakil juru bicara, berkata kepada audiens kutipan para ulama pewaris Nabi yang berdiri tegak untuk Khilafah. Tak lupa juga Imran menjelaskan kewajiban yang aktivitas yang difardhukan tersebut.
Pembicara kedua menjelaskan tentang kerusakkan sistem politik di Pakistan dan bagaimana uang dan sumber daya di bawah naungan Islam. Sementara itu pembicara ketiga memaparkan tentang sistem kufur hari ini yang telah menjadi berhala seperti di zaman quraisy.
Adapun pembicara keempat, berbicara tentang fakta bahwa Rasulullah Saw telah mengabarkan kabar gembira, Islam akan masuk ke rumah masing-masing.
Naveed Butt, perwakilan Hizbut Tahrir Pakistan di akhir-akhir acara bertanya kepada hadirin, "Apakah Anda siap untuk menyebarkan Islam ke empat penjuru dunia melalui Khilafah? Apakah Anda siap bergabung dengan Hizbut Tahrir di dalam tugas ini?" Pada hadirin secara serentak menjawab "Insya Allah".
Hari demi hari, dukungan terhadap penegakkan Khilafah semakin bertambah. Isu Khilafah pun terus mendunia, sehingga tak sedikit kaum Muslim, baik di Timur maupun Barat kembali melirik Khilafah sebagai satu-satunya solusi. Khilafah menjadi perbincangan dunia, terutama setelah Hizbut Tahrir menyelenggarakan Konferensi Khilafah Internasional di Gelora Bung Karno yang dihadiri lebih dari 100 ribu kaum Muslim. Keinginan umat untuk Khilafah pun tak terbendung lagi, terus menggelora hingga hari ini. [z/fa/ft/syabab.com]
0 Komentar