GAZA CITY--Pemimpin spiritual Hamas, Younis al-Astal, senin, menolak usulan bahwa PBB kemungkinan akan memasukkan sejarah holocaust dalam kurikulum sekolah-sekolah di Gaza. Ia mengatakan mengajari anak-anak Palestina tentang pembantaian 6 juta Yahudi oleh Nazi adalah sebuah 'kejahatan perang'.
Al-Astal menyatakan kemarahannya ini usai mendengar badan PBB yang membantu para pengungsi Palestina, UN Relief and Works Agency, berencana memperkenalkan pelajaran tentang Holocaust kepada murid-murid Gaza.
''Memasukkan Holocaust dalam kurikulum adalah memasarkan kebohongan dan menyebarluaskannya,'' kata al-Astal dalam pernyataan.
''Saya tidak membesar-besarkan dengan mengatakan isu ini adalah sebuah kejahatan perang, karena ini (Holocaust) melayani para penjajah Zionist serta kemunafikan dan kebohongan mereka,'' tulisnya.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan pernyataan al-Astal harusnya membuat Barat berpikir ulang untuk mengakhiri boikot mereka terhadap Hamas. Boikot tersebut ditetapkan sejak Hamas mengambil alih Gaza pada 2007.
Para pejabat Israel mengatakan pernyataan al-Astal tersebut 'cabul'. Mereka mengatakan menempatkan Hamas sebagai salah satu kelompok pariah penolak Holocaust, bersama dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Seorang pejabat PBB mengatakan belum ada keputusan tentang rencana memperkenalkan pelajaran Holocaust di Gaza. Warga Palestina selama ini enggan untuk mengakui penderitaan Yahudi. ap/arp/taq
0 Komentar