Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Makanan Halal Rambah Iklan TV di Prancis


Untuk pertama kalinya, makanan halal beriklan di saluran televisi swasta yang paling banyak ditonton di Prancis. Hal ini membuktikan semakin kuatnya daya beli umat Islam di negeri ini.

''Meskipun orang-orang berpuasa pada siang hari, umat Islam cenderung untuk makan lebih banyak dan lebih baik selama bulan Ramadhan ini, yang mana secara tradisional merupakan periode puncak kegiatan konsumen,'' kata Abbas Bendali, direktur Conseil Solis yang juga konsultan pemasaran etnis di Paris, seperti dikutip Islamonline, pekan lalu.


Pemilik Panzani, yang berbasis di Lyon dengan merek dagang "Zakia Halal" telah menggelontorkan 430 ribu dolar AS untuk mempromosikan makanan halal ke pasaran secara massif, lewat saluran televisi swasta terbesar di Prancis. Dalam iklan tersebut, ditampilkan sepasang anak muda Muslim yang sedang berbelanja di sebuah supermarket yang sedang mempromosikan daging halal, termasuk lasagna, ravioli, paela, daging sapi, bourguignon, dan kue pai dari daging domba. Promosi iklan ini dimulai sejak tanggal 17 Agustus lalu, beberapa hari sebelum masuknya bulan suci Ramadhan.

''Zakia memilih waktu yang tepat karena masyarakat cenderung melihat waktu di bulan Ramadhan sangat singkat, dan akan menggunakan waktu untuk mempersiapkan sajian makanan dengan makanan segar untuk dimakan,'' terang Bendali.

Jajak pendapat yang baru-baru ini dilakukan oleh badan Ifop mengatakan, 70 persen dari umat Islam di Prancis yang diperkirakan berjumlah 7 juta akan melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan tahun ini.

Disambut baik
Tanpa diduga, promosi makanan halal yang pertama kali di saluran televisi Prancis tersebut mendapat sambutan yang positif, termasuk dari media dan dapat meredakan beberapa ketegangan yang tumbuh di negara sekuler Prancis, yang memiliki umat Islam minoritas terbesar di Eropa.

"Begitu banyak hal negatif yang disematkan kepada umat Islam akhir-akhir ini, namun ada kepuasan batin bahwa iklan produk makanan halal dapat disambut secara positif oleh masyarakat," kata Bendali.

Umat Islam menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir terkait kontroversi penggunaan burqa, pakaian longgar yang menutupi tubuh dari kepala hingga ujung kaki. Dan, bulan lalu seorang Muslimah ditolak di kolam renang umum karena mengenakan burqini.

Namun, reaksi terhadap produk makanan Halal Zakia dipandang sebagai permulaan baru dan melegakan bagi umat Islam Prancis. ''Setelah bertahun-tahun umat Islam dipaksa untuk berintegrasi ke dalam budaya dan masyarakat Prancis, sekarang umat Islam Prancis mengartikan reaksi terhadap iklan makanan halal ini sebagai tanda bahwa integrasi akhirnya mungkin akan bekerja di kedua arah,'' kata Bendali.

''Tampaknya Prancis mulai menganggap sesuatu, seperti makanan halal, sebagai bagian dari percampuran baru dalam budaya masyarakat Prancis,'' tambahnya. iol/dia/taq

Posting Komentar

0 Komentar