Pemerintah Arab Saudi menyiapkan dua juta eksemplar Aquran untuk jamaah yang menunaikan ibadah haji tahun ini. Pembagian Alquran gratis tersebut merupakan bagian dari program menyebarluaskan Alquran yang dilakukan pemerintah Arab Saudi. Secara keseluruhan, 10 juta Alquran disebarkan ke seluruh dunia setiap tahunnya.
Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Madinah, Mukholih Jimun, menjelaskan, jutaan Alquran itu dibagikan secara gratis oleh Kerajaan Arab Saudi melalui Komplek Percetakan Alquran Raja Fahd di Madinah Al-Munawwaroh. Percetakan ini kerap dijadikan sebagai salah satu lokasi tujuan ziarah (wisata spiritual) jamaah haji di Madinah.
“Untuk keperluan syiar Islam, Alquran yang dibagikan dicetak beserta terjemahannya ke dalam 53 bahasa dunia,” ujar Mukholih di Komplek Percetakan Alquran Raja Fahd, Madinah, Senin (26/10).
Dia menambahkan, di antara bahasa terjemahan Alquran yang dicetak di sana adalah bahasa Afrika seperti bahasa Zulu dan sebagainya, Arab, Indonesia, Thailand, Jepang, China, Inggris, Spanyol, Urdu, sejumlah bahasa Asia lainnya.
Percetakan yang dalam bahasa Arab bernama Mujamma’ Al-Malik Fahd Li Thiba’a al-Mushaf al-Syarif Madinah Al-Munawarah ini berada di bawah naungan Kementerian Urusan Agama Islam Kerajaan Arab Saudi.
Petugas publikasi Kompleks Malik Fahd, Syekh Ahmad, menjelaskan, kecuali membagikan Alquran versi cetak secara gratis, percetakan ini juga memproduksi cakram padat (CD, VCD, dan DVD) Alquran beserta film dokumentasi sejarah Alquran. “Tapi yang kita bagikan ke jamaah haji tahun ini hanya dua juta Alquran versi cetak,” imbuh Syeikh Ahmad.
Kecuali dibagikan kepada jamaah haji, pemerintah Arab Saudi juga membagikan Alquran melalui pengiriman langsung ke negara-negara yang terdapat komunitas Muslim. Untuk Indonesia, pembagian Alquran dilakukan melalui kerja sama dengan Departeman Agama dan sejumlah lembaga nirlaba seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia-Arab (LIPIA) dan sebagainya.
Selain Alquran, Syekh Ahmad melanjutkan, percetakan juga mencetak jurnal-jurnal kajian Alquran dan Hadis (Sunnah) Nabi Muhammad SAW guna penyebaran syiar Islam secara benar. Sejumlah jurnal sengaja diterbitkan untuk meluruskan pemahaman yang berkaitan dengan kesalahan memahami makna Alquran dan hadis. “Ada juga jurnal yang berisi kumpulan hasil seminar-seminar Alquran dan Hadis,” papar Syekh Ahmad.
Dia pun berharap, program menyebarkan Alquran dan jurnal kajian-kajian ilmiah keislaman mampu memberikan pandangan yang utuh terhadap Islam yang merupakan agama damai, rahmat bagi semua alam, dan agama yang menjunjung tinggi toleransi serta harmonika kehidupan. “Semoga Allah swt melapangkan dan memudahkan niat kita semua dalam menegakkan syariat Islam,” tandas Syekh Ahmad. ade/mch/taq
0 Komentar