Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Mesir Bangun Tembok di Perbatasan Gaza


GAZA--Orang-orang Mesir membangun tembok besar yang terbuat dari metal di perbatasan Jalur Gaza. hal itu ditengarai untuk memotong terowongan yang biasa dipakai orang-orang Palestina menyusup.

Seperti dilansir BBC, jika selesai nanti pagar tersebut akan memiliki panjang 10-11 kilometer (6-7 mil) dan memiliki tinggi 18 meter.

Para saksi di kota Rafah, perbatasan Gaza, mengatakan mereka melihat alat-alat berat milik Mesir sedang bekerja, namun tidak bisa melihat dengan jelas apa yang sedang mereka kerjakan. Orang-orang Mesir tersebut dibantu oleh orang-orang AS dalam pembuatan desain pagar tersebut.

Sementara itu sumber dari Pemerintah Mesir mengakui bahwa mereka memang sedang menanamkan pipa-pipa baja di perbatasan tersebut. Namun tidak ada penjelasan lebih rinci untuk apa pipa-pipa tersebut dipasang di tempat tersebut. BBC melaporkan bahwa pembangunan tembok tersebut akan memakan waktu selama 18 bulan.

Selama ini, terowongan-terowongan di perbatasan tersebut digunakan untuk mengambil barang-barang ke dalam Gaza. Sementara, Israel menuduh orang-orang Palestina melewati terowongan-terowongan tersebut untuk menyalurkan makanan kepada para anggota kelompok militan Hamas.

Suleiman Awwad, seorang perwakilan dewan Mesir di Rafah, mengatakan bahwa Pemerintah Mesir menumbangkan pohon-pohon di sepanjang perbatasan untuk membersihkan jalan serta menanam alat monitor untuk mengamankan tempat tersebut.

Awwad mengatakan para petani yang dirugikan akibat pembangunan di perbatasan tersebut diberi kompensisasi sekira 150 pound Mesir (27 dolar) tiap pohon dan 250 pound Mesir untuk tiap Pohon Olive.

Harian Israel melaporkan bahwa tinggi tembok baja tersebut sepanjang 20-30 meter (70-100 kaki). Sementara panjang tembok tersebut sebesar 10 kilometer (6 mil) sehingga sangat sulit untuk dipotong atau dihancurkan.

Pemerintah Mesir sama sekali tidak memberikan pernyataan mengenai laporan yang dilakukan Haaretz tersebut. Sementara itu, Hamas mengatakan hendak mengecek terlebih dahulu.

Meskipun sering menjadi sasaran bom pesawat Israel, terowongan-terowongan di perbatasan tersebut tidak ditutup.

Israel keluar dari Gaza pada 2005 silam. Wilayah tersebut kemudian dikontrol oleh Hamas. Sementara itu Mesir mengontrol perbatasan sebelah selatan setelah terdapat kesepakatan keamanan dengan Israel.

Sementara itu, di Yerusalem, sekitar 100 ribu orang pemukim di Tepi Barat turun ke jalan dan menentang larangan melakukan pembangunan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Netanyahu, atas desakan AS, bulan lalu telah memerintahkan penghentian pembangunan mayoritas permukiman di Tepi Barat. Hal tersebut untuk melanggengkan upaya perundingan perdamaian lanjutan dengan Palestina.

Para pemukim tersebut membawa tulisan-tulisan yang di antaranya bertuliskan: "Kami akan terus membangun" dan "Stop nuklir Iran, jangan rumah kami."

Sementara itu, otoritas Palestina menyatakan larangan yang diberikan Netanyahu tidak cukup, mengingat Israel tidak menyertakan 3.000 rumah yang tengah dibangun di Tepi Barat serta mayoritas rumah di Yerusalem Timur. Palestina bersikukuh tidak akan meneruskan perundingan sampai semua pembangunan dihentikan. ap/reuters/nan/taq

Posting Komentar

0 Komentar