Sana`a (ANTARA News) - Gerilyawan Muslim Syiah di Yaman menyatakan serangan udara Arab Saudi terhadap Yaman utara, Ahad, menewaskan 54 orang, banyak di antara mereka perempuan dan anak-anak.
Gerilyawan, yang seringkali melaporkan serangan oleh pesawat tempur Yaman dan Arab Saudi, mengatakan di jejaring mereka bahwa serangan itu merusak lima rumah di kota kecil Razeh di provinsi pegunungan Saada, tempat mereka berpangkalan.
Laporan tersebut tak dapat diabsahkan karena pekerja bantuan dan media memiliki akses terbatas ke daerah konflik, dan belum ada komentar dari Arab Saudi.
Beberapa pejabat Yaman sebelumnya telah membantah pesawat Arab Saudi telah melancarkan serangan ke wilayah Yaman.
Ahad lalu, gerilyawan menyatakan setidaknya 70 orang tewas dalam satu serangan udara Arab Saudi terhadap satu pasar di Razeh. Serangan itu juga tak dapat dikonfirmasi.
Arab Saudi, sekutu AS dan pengekspor minyak terbesar di dunia, khawatir ketidakstabilan yang meningkat di negara tetangganya, Yaman, dapat berubah jadi ancaman keamanan besar bagi kerajaan itu karena memungkinkan Al-Qaeda memiliki tempat berpijak yang lebih kuat di negara miskin tersebut.
Arab Saudi mulai menyerang gerilyawan Muslim Syiah di Yaman, yang dikenal dengan nama Al-Houthi, pada awal November, setelah gerilyawan melancarkan penyusupan lintas-perbatasan dan menewaskan dua penjaga perbatasan Arab Saudi.
Gerilyawan, yang melancarkan perlawanan terhadap pemerintah Yaman pada 2004, berasal dari kelompok minoritas Syiah Zaidi, dan mengeluh mereka tersisihkan secara sosial, ekonomi dan agama. Gerilyawan dan pemerintah membantah sasaran mereka adalah sektarian.
Jejaring milik pemerintah menyatakan pemimpin gerilyawan, Abdul-Malik Al-Houthi, menderita luka parah dalam satu serangan pemerintah yang juga menewaskan seorang lagi komandan militer gerilyawan.
Gerilyawan belum secara langsung mengomentari laporan itu, tapi mengingatkan di jejaring mereka agar orang tidak percaya "pada kemenangan khayalan yang media rezim tersebut (laporkan) dari waktu ke waktu".
Selain memerangi gerilyawan Syiah di bagian utara, Yaman menghadapi kerusuhan yang meningkat dan sentimen separatis di bagian selatan dan pertumbuhan kegiatan oleh sayap regional Al-Qaeda.(*)
0 Komentar