Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Pesan M Natsir dari Medan Jihad: Teruslah Mengabdi dan Bergerak Bersama Umat


TERUSLAH bergerak bersama umat. Dan teruslah melakukan pembinaan dengan selalu koordinasi satu dengan lainnya. Jangan bergerak sendiri-sendiri agar tujuan, visi dan misi dakwah tercapai.

Jangan berhenti mendayung dan kemudi tak boleh lepas dari tangannya. Mata jurumudi dan nahkoda tidak oleh lepas dari mengawasi pedoman dan menentukan arah. Ini adalah seperti ungkapan Mohammad Natsir mantan Ketua umum Masjumi, tatkala tak lagi mengendalikan lagi nahkoda, apalagi lembaganya telah tbeliauda.

Namun pesannya dalam buku Dari Medan Djihad, mengisyaratkan bahwa dakwah terus harus berjalan hinga setbeliau orang perorang telah dipanggil sang Maha Kuasa. Dalam buku kecil itu, Mohammad Natsir mengumpulkan fakta dan data perjuangan dakwah sekaligus memotivasi kepada seluruh umat agar tak terlalu sedih.

Beliau berusaha untuk mengkalkulasi dan sekaligus memberikan pemetaan fakta dan dakwah yang harus dijalani oleh pejuang dakwah, secara individu, kelembagaan atau hubungan-hubungan dengan mitra dakwah.  Suatu hal yang menimbulkan rasa syukur kata Natsir adalah berkat latihan-latihan mental dan amal sejak dulu itu ada beberapa keluarga yang menerjunkan diri kedalam penyelenggaraan bermacam-macam amal sosbeliaul terus jaga nawaitunya. Karena itulah kekuatan sebagai modal aktifitas.

Dalam pesannya beliau menyampaikan bahwa dakwah secara individu harus dimulai dengan mendata sbeliaupa-sbeliaupa saja, kepala keluarga yang masih segar baik yang sudah aktif, yang bisa dan bersedbeliau aktif berdakwah. “Telusuri bidang-bidang apa saja yang telah ditekuni para aktifis itu. Dan mulailah aktifitas dakwah itu dari bidang yang digeluti, baik itu kegbeliautan lama atau membuat yang baru. Dan angkat serta bantu kalangan dan daerah-daerah yang pasif dakwahnya. Hal yang sama dimulai dari keluarga ajak aktif berdakwah jangan sampai hanyut karena ma’isyah (nafkah pekerjaan),” tulisnya.

Beliau juga memberi pesan moral terhadap lembaga keagamaa, termasuk masjid dan mushollah. “Terhadap lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi mulailah menginventarisasi masjid-masjid, langgar-langgar (mushollah-mushollah) untuk dbeliauktifkan kembali sebagai pusat pembinaan umat. Mana yang sudah melakukan koordinasi kerja antara satu dengan yang lainnya.  Disisi lain, lembaga-lembaga keluarga dibidang kemakmuran seperti pertanian, perkebunan, perikanan yang lumpuh jika perlu dihidupkan kembali. Ketahanan pangan masyarakat harus stabil dan terjaga.”

Tulisan itu ditutup dengan pernyataan tulisan Sjauqi. “Berdirilah tegak memperjuangkan keyakinan selama hidupmu. Sesungguhnya hidup itu adalah keyakinan dan perjuangan,” tulisnya.*/Akbar Muzakki

Posting Komentar

0 Komentar