Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim membenarkan jika Nasr Hamid Abu Zayd dilarang datang. “Lagi pula, kedatangannya gak membawa manfaat’, katanya
Hidayatullah.com—Pernyataan ini disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH. Abdusshomad Bukhori. Menurut Kiai Abdussomad, pelarangan itu sudah benar.
“Jadi kalau dia (Nasr Hamid Abu Zayd) itu dilarang bicara di sini, menurut saya sudah benar”, demikian kata Kiai Abdussomad saat dihubungi www.hidayatullah.com. Menurut Kiai Somad, selain karena akan menimbulkan polemik, kehadiran guru kaum liberal itu jelas tak banyak membawa manfaat bagi umat Islam di Jawa Timur.
Sedianya, Nasr Hamid Abu Zayd akan menjadi pembicara pada Seminar Internasional Islam di Malang, hari Selasa (27/11) ini. Pelarangan itu diterima Abu Zayd setelah dirinya tiba di Surabaya, Ahad (25/11) lalu.
Pihak MUI mengaku, memang jauh hari sebelum acara pihaknya sudah menyampaikan keberatan kepada panitia acara di Unisma, Malang. Bagi MUI, jika Nasr Hamid jadi datang, artinya, orang menganggap setuju terhadap pemikiran dia selama ini yang menganggap Al-Quran adalah produk budaya.
Menurut Kiai Somad, kalau dia datang ke sini, bukan bikin umat Islam lebih baik. Malah tambah pecah-belah. Tak hanya itu, Abdussomad juga mengatakan, jika dia jadi datang, orang akan menganggap umat Islam di Indonesia ini lemah dan mudah disetir Barat. Menanggapi kemungkinan MUI akan dikecam kaum liberal, Abdussomad mengatakan, bahwa di belakang MUI ada jutaan kaum Muslim. Sementara kaum liberal hanyalah segelintir.
“Jadi orang ini memang pantasnya harus ditolak hadir di Indonesia”, tambah dia. [cha/www.hidayatullah.com]
0 Komentar