Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

AKKBB, Provokasinya Lebih Jahat

MUI Sesalkan “Provokasi” AKKBB

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan adanya aksi penyerangan, namun juga kecewa dengan aksi-aksi “provokasi” yang selama ini dilakukan AKKBB

Hidayatullah.com--Aksi penyerangan anggota FPI terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) disesalkan MUI. Masyarakat diimbau tidak melakukan tindakan provokatif dan kekerasan terkait aliran Ahmadiyah.

"Kita menyayangkan peristiwa itu. Saya tidak setuju dengan tindakan FPI," tegas Ketua MUI Amidhan di Jakarta, Ahad (1/6), sebagaimana dikutip Inilah.com.

Amidhan mengatakan MUI menyesalkan tindakan kekerasan yang terjadi tersebut. Namun, ia menilai tindakan massa Aliansi juga provokatif.

Ia mengatakan Aliansi mencantumkan dukungan dari pihak yang beragama lain selain Islam. Padahal Ahmadiyah adalah masalah yang dialami di internal umat Islam.

Pendukung Petisi

Sebelum mengadakan aksi damai di Silang Monas. AKKBB juga sudah rajin menggalang opini di berbagai media massa. Termasuk diantaranya melakukan kampanye iklan Petisi yang dimuat di beberapa Koran nasional.

Iklan Peytisi bertajuk, “Mari Pertahankan Indonesia Kita!” yang dimuat di beberapa media massa, isi materi iklannya juga menuduh adanya sekelompok orang, seolah-olah hendak menghapuskan hak asasi warga negara untuk bebas beragama dan dianggap mengancam ke-bhineka-an.

Dalam iklan Petisi yang isinya mendukung Ahmadiyah itu, muncullah nama-nama. Diantaranya; A. RAHMAN TOLLENG , A. SYAFII MAARIF (Maarif Institute), Abdul Moqsith Ghazali (JIL), Abdul Munir Mulkhan (UIN), Ade Armando (Majalah Madinah), Adnan Buyung Nasution, Agus Hamonangan (Kompas), para aktivis JIL lain seperti; Ahmad Baso, Ahmad Fuad Fanani . Ahmad Nurcholish . Ahmad Sahal . Ahmad Suaedi . Ahmad Taufik . Ahmad Tohari dan Akmal Nasery Basral.

Juga nama-nama lain seperti; Albertus Patty, Amien Rais, Anand Krishna, Andreas Harsono, Asmara Nababan (PDI), Ayu Utami, Azyumardi Azra dan Bachtiar Effendy.

Juga nama Christianto Wibisono, Daniel Dakhidae (Kompas), Fikri Jufri (Tempo), Gadis Arivia, Goenawan Mohamad, Gusti Ratu Hemas, Hamid Basyaib (JIL), Ihsan Ali-Fauzi, Indra J. Piliang, Jajang C. Noer, Julia Suryakusuma (aktifis feminis), Kautsar Azhari Noer, KH. Husein Muhammad (JIL), Imam Ghazali Said (dosen IAIN Surabaya), Lies Marcoes-Natsir, Luthfi Assyaukanie (JIL), M. Dawam Rahardjo, M. Guntur Romli (JIL), M. Syafi’I Anwar (ICIP), Marsilam Simanjuntak, Moeslim Abdurrahman dan Siti Musdah Mulia (ICRP).

Nong Darol Mahmada (JIL), Novriantoni (JIL), Rieke Dyah Pitaloka, Rizal Mallarangeng, Syamsurizal Panggabean, Toriq Hadad, Uli Parulian Sihombing, Ulil Abshar-Abdalla (JIL), Usman Hamid (Kontras), Wardah Hafiz (pegiat feminisme), Yenni Rosa Damayanti, Yenny Zannuba Wahid, Yudi Latif, Zainun Kamal (UIN), juga Zuhairi Misrawi (JIL).

Nama-nama ini, sebagaimana pemantauan hidayatullah.com di lapangan, dianggap memancing emosi akibat dukungannya dalam iklan Petisi membela Ahmadiyah di beberapa koran. [inl/cha, sur/berbagai sumber/www.hidayatullah.com]

Posting Komentar

0 Komentar