Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

FPI Tak Gentar, Ansor Siap “Perang”, Siapa untung?


Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail

Pemuda Ansor siap “perang”. Front Pembela Islam (FPI) tak gentar menghadapinya. Siapa yang menang? Yang menang adalah "para pecundang"!

Hidayatullah.com--Gerakan Pemuda Ansor, sayap pemuda Nahdlatul Ulama (NU), siap “perang” dengan FPI. Pernyataan ini disampaikan Sekjen GP Ansor Abdul Malik Haramain di Jakarta, Senin siang.

Menurut Abdul Malik, Ansor siap membubarkan paksa Front Pembela Islam (FPI) jika pemerintah enggan membubarkan organisasi pimpinan Habib Rizieq Shihab itu.

"Kalau pemerintah tidak tegas maka GP Ansor bersama elemen lain akan merencanakan langkah pembubaran paksa FPI," kata Sekjen GP Ansor Abdul Malik Haramain.

"Pelaku kekerasan, FPI, harus dibubarkan karena telah berperilaku barbar di negara demokratis," tandasnya.

Sementara itu, pihak FPI mengaku hal sama. Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab menyatakan dirinya tidak gentar dengan berbagai ancaman terhadap organisasinya. Dan ancaman kelompok tertentu untuk membubarkan FPI.

Rizieq bahkan menyerukan setiap Laskar Islam di seluruh Indonesia untuk siap berperang melawan Ahmadiyah dan para pendukungnya. Rizieq juga mengatakan, tidak akan rela jika ada anggotanya ditangkap, sebelum SKB tiga menteri tentang pelarangan Ahmadiyah dikeluarkan.

Pernyataan Habib Rizieq disambut sahutan takbir pengunjung acara jumpa pers di Markas FPI, Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, 12.30 WIB, (2/6), Senin siang.

Jika “perang” dua sayap organisasi Islam ini terjadi, siapa kira-kira yang untung dan menang?

Menurut pengamat komunikasi dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Aswar Hasan, yang menang adalah yang berharap mereka "berperang".

“Yang menang adalah mereka yang telah berharap bentrokan ini terjadi. Dan itulah yang diharapkan,” katanya.

Lebih jauh, Aswar menilai, seharusnya kedua belah pihak melihat akar persoalan yang terjadi. Bukan melihat kejadian di permukaannya. Andaikata salah satu yang menang, mereka tetap tak akan dianggap pahlawan. [surya/cha/www.hidayatullah.com

Posting Komentar

0 Komentar