Wacana fatwa haram Golput yang dilontarkan Ketua MPR Hidayat Nurwahid mendapat dukungan dari ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi. Hasyim menilai Golput dengan tujuan menolak pemilu telah melanggar hukum Islam.
Hasyim kepada wartawan di kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (15/12) mengatakan, "Kalau Golput untuk meniadakan Pemilu tentu bertentangan secara syar'i. Pemilu hukumnya kan wajib, karena sebagai sarana untuk menegakkan kekuasaan,".
Menurutnya, Golput itu ada dua macam, yang pertama karena meniadakan pemilu dan kedua karena malas. "Kalo Golput karena malas, maka pemilunya yang harus instropeksi," terangnya.
Oleh karena itu, Hasyim sepakat jika fatwa haram Golput tersebut direalisasikan seperti usulan Hidayat. "Ya, saya setuju," katanya.
Sebelumnya, Hidayat menyerukan agar dibuat fatwa bersama antara MUI, NU dan Muhammadiyah untuk mengharamkan Golput. Menurutnya, hal itu sangat penting karena banyak masyarakat sekarang yang apatis terhadap pemilu.
Untuk hal ini, ada pihak yang pro dan kontra. Pro datangnya dari Komisi pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu, sedangkan yang kontra datang dari sekjen PDIP Pramono Anung dan Ketua DPP PAN Sayuti Asyathri.
Hal senada juga disampaikan Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Tangerang yang menghimbau agar anggotanya menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 alias tidak Golput.
Ketua FPI Kabupaten Tangerang, Habib Muhammad Toha Assegaf, Senin (15/12) mengatakan, "Golput mencerminkan perbuatan yang tidak bertanggung jawab,".
Habib Assegaf mengatakan bahwa pihaknya mewajibkan anggota FPI untuk memberikan suaranya bagi partai yang berlandaskan Islam. Walaupun partai Islam jumlahnya lebih dari satu, hal tersebut tidak dipermasalahkan karena umat Islam tetap satu.
Hal terpenting adalah partai Islam dapat meraih suara terbanyak dan signifikan dalam pemilu mendatang. Partai Islam yang saat ini terdaftar di KPU harus memperjuangkan kepentingan umat Islam demi kemakmuran Bangsa Indonesia, demikian ditegaskan Habib. (wi)
0 Komentar