Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Yusuf Al Qaradhawi: Dunia Arab Bertanggungjawab atas Bumi Hangus Gaza

Syaikh Dr. Yusuf Al Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional menegaskan: “Apa yang terjadi di Gaza sekarang ini menuntut setiap umat manusia tak terkecuali, baik warga negaranya atau pemerintahnya untuk membela hak-hak bangsa Palestina di Gaza yang sedang mengalami pembunuhan secara massif dan massal.”

Beliau menambahkan,“Zionis Israel tidak merasa cukup dengan memblokade Gaza saja, bahkan mereka melancarkan serangan yang membabi buta terhadap rakyat yang sedang memperjuangkan bumi dan kehormatannya.”

Beliau juga menyindir dengan bungkamnya Dunia Arab dan negara-negara dunia.

Beliau menyatakan bahwa negara-negara Arab bertanggungjawab atas apa yang sekarang terjadi di Gaza, karena mereka bungkam tidak bereaksi, padahal mereka bisa untuk itu. Beliau mempertanyakan:

“Mana suara lantang kita yang bisa menghengkangkan penjajah Israel?!”

Beliau juga tidak bisa menerika diamnya universitas di dunia Arab dan lembaga muktamar Islam. Beliau menuntut kepada mereka agar berdiri tegar bersama melawan penghancuran bangsa Palestina.

Beliau menghimbau negara Mesir, Arab Saudi dan negara-negara Teluk untuk tegas berani melawan kedzaliman dan membela bersama orang-orang yang terdzalimi.

Buka blokade Gaza
Dr. Ibrahim Hamami, salah seorang peserta yang ikut dalam aksi solidaritas kapal pembebas blokade Gaza, menegaskan tidak ada alasan bagi individu, negara atau pemerintah Arab untuk tidak membebaskan blokade atas Jalur Gaza. Menurutnya, jalan laut menuju Jalur Gaza terbuka dan jalan darat harus dibuka.

Kepada koresponden Infopalestina, setelah tiba di Gaza menggunakan kalal ‘harapan’, Hamami mengatakan, “Perjalanan ini merupakan kemenangan hakiki bagi keinginan membebaskan blokade dan membuka jalur laut antara Jalur Gaza dan dunia luar. Sebelumnya sudah ada perjalanan laut yang pertama dan hari ini adalah yang kedua. Dengan izin Allah akan ada yang kedua, keempat dan kelima untuk membuka jalur laut.”

Hamami menyampaikan pesan kepada warga Jalur Gaza dengan mengatakan, “Dari anda kami belajar samangat dan kemauan. Dari anda kami berlajar bahwa mungkin menghancurkan ksombongan penjajah. Dari anda juga kami belajar kemuliaan dan kehormatan. Untuk itulah, nama kapal ini adalah kapal ‘harapan dan kehormatan’ untuk menghancurkan blokade atas Jalur Gaza.”

Gerakan Eropa Anti Blokade Gaza mengecam keras berlanjutnya balokade terhadap Jalur Gaza dan dihentikannya bahan bakar ke sana.

Mereka menilai tindakan ini akan menciptakan bahaya besar dan akibat buruk. Terutama, Badan Bantuan Internasional untuk Pengungsi Palestina (UNWRA) mengumumkan menghentikan pelayanannya akibat hilangnya bahan bakar di Jalur Gaza.

Melalui jubirnya, Madli Arafat dari Brussel gerakan ini menilai apa yang dilakukan pemerintah penjajah Israel hanya memberikan pasokan bahan bakar dengan jumlah sangat sedikit untuk pembangkit listrik. Sementara bahan bakar lainnya distop. Mereka menilai Israel ingin membiarkan Jalur Gaza yang terblokade sejak beberapa bulan lalu dalam kondisi mati suri.

Pengungsi PalestinaArafat kembali meminta kepada pemerintah Mesir agar segera membebaskan Jalur Gaza dari blockade dengan membuka perlintasan Gaza – Mesir, sehingga bantuan kemanusiaan dan transaksi ekonomi bisa berjalan dengan lancer.

Dalam pernyataannya gerakan ini menegaskan, akibat blokade ini, akan terjadi krisis dari hari ke hari setelah bahan bakar distop. Ini akan menyebabkan kelumpuhan total di Jalur Gaza.

Gerakan Eropa Anti Blokade meminta kepada masyarakat internasional untuk mengambil sikap segera terhadap apa yang terjadi di Jalur Gaza. Yakni dengan menekan politik sanksi massal yang mengancam kehidupan Palestina.

Apakah Anda rela bisa makan kenyang, hidangan lezat dan minuman mahal, sedangkan penduduk Gaza sekarat? (dakwatuna/amz)

Posting Komentar

0 Komentar