Sebelum perang 22 hari, para ekonom Israel memperingatkan krisis yang sangat serius di Palestina pendudukan bila agresi Israel ke Gaza tidak berhenti.
Koran Zionis Israel, Haaretz mengakui bahwa Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menderita kerugian sedikit selama perang Gaza.
Koran Haaretz dalam edisi terbarunya menulis, pasukan pejuang Hamas tidak begitu mengalami kerugian selama gempuran militer Zionis ke Jalur Gaza.
Seraya mengkritik propaganda yang dilancarkan terkait posisi militer Zionis di Jalur Gaza, Haaretz menambahkan, tidak ada hal penting yang diperoleh Israel selama serangan 22 hari ke kawasan. Berdasarkan laporan ini, penjara yang telah dipersiapkan untuk tawanan Hamas hingga kini belum terisi.
Ekonomi Zionis Israel
Sementara itu dilaporkan, ekonomi Zionis Israel untuk pertama kalinya sejak tahun 2002 mengalami keterpurukan karena krisis ekonomi global dan agresi ke Gaza.
Press TV melaporkan, sebagian defisit bujet negara disebabkan perang 22 hari. Demikian dinyatakan Bank Sentral Israel. Jurubicara Bank Sentral Israel, Yousef Saadoun, mengatakan, "Produksi kami tahun ini lebih rendah dari angka yang diprediksikan sebelumnya."
Sebelum perang 22 hari, para ekonom Israel memperingatkan krisis yang sangat serius di Palestina pendudukan bila agresi Israel ke Gaza tidak berhenti. Dilaporkan, dana harian militer Israel dalam perang 22 hari mencapai puluhan juta dolar AS.
Menurut Koran Haaretz, para ekonom Israel menyatakan, jika Tel Aviv menghendaki penempatan pasukannya dalam jumlah yang lebih besar di kawasan atau melakukan serangan darat, dana perang di Gaza akan meningkat.
Terkait krisis ekonomi di Israel, Badan Tenaga Kerja Zionis, hari Senin, melaporkan, jumlah karyawan yang kehilangan pekerjaan mereka pada bulan lalu, mencapai 17.500 orang. Angka sebesar itu tidak pernah terjadi sebelumnya di Palestina pendudukan. [irb/www.hidayatullah.com]
0 Komentar