AL-QUDS --
Ikatan dokter Israel untuk HAM menuding militer Israel melakukan penodaan atas hak-hak kemanusiaan dalam agresi terakhirnya di Gaza. Mereka menggempur sejumlah rumah sakit dan melarang tim medis mengevakuasi warga yang terluka.Tudingan ini menambah catatan baru dalam laporan sebelumnya yang dilakukan lembaga internasional untuk HAM. Selain persaksian dari beberapa serdadu Israel yang ikut dalam agresi ke Gaza. Dengan laporan ini, maka semua telunjuk mengarah ke serdadu Zionis yang melakukan perintah pimpinanya untuk menganiaya warga sipil.
Serdadu Israel tidak hanya membiarkan sejumlah orang terluka, tetapi juga menghalangi tim medis mengevakuasi mereka untuk masa yang lama.
Berdasarkan laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO, serdadu Israel membunuh 16 tim medis Palestina dengan senapan. Mereka juga melukai 25 orang lainya saat menjalankan tugasnya. Selain itu, mereka menghancurkan 34 pusat pelayanan kesehatan dan membombardir 8 rumah sakit.
Sementara itu, pihak militer Israel memang memberikan intruksi kepada para serdadunya untuk melakukan berbagai tindakan demi menyelamatkan diri dari serangan kelompok perlawanan. Mereka menuduh kelompok perlawanan sengaja memanfaatkan sejumlah kendaraan medis dan memakai pakaian tim medis untuk melakukan serangan terorisnya. Secara umum, mereka menggunakan mobil ambulans untuk menyelamatkan para aktivis teror bersenjata.
Namun jubir ikatan dokter israel menyebutkan, tidak terdapat satu bukti yang menunjukan bahwa aktivis Hamas menggunakan kendaraan medis untuk mengangkut persenjataan.
Disebutkan, Mahkamah tinggi internasional telah menolak laporan dari ikatan dokter Israel untuk HAM pada 19 Januari lalu, paska serangan Israel ke Gaza. Padahal penyelidikan belum selesai dan belum mengajukan hasilnya.
Menurut hasil laporan dari Tim medis ini, dalam serangan selama 22 hari, serdadu Israel telah membunuh 1434 warga, 960 diantaranya warga sipil, 239 polisi, 235 pejuang perlawanan. Namun pejabat Zionis meragukan hasil laporan ini.- pip/ahi
0 Komentar