Tentara Israel membantai warga Gaza sudah biasa. Tetapi rahasia kekejamannya diungkap sendiri para serdadunya baru luar biasaDalam perang Gaza, militer Israel menembaki warga sipil. Itulah keterangan TEntara Zionisbeberapa tentara Israel. Kesaksian mereka dilaporkan berbagai media Kamis (19/03). Kini pemerintah Israel berjanji akan mengadakan penyelidikan.
Militer Israel kini berupaya agar laporan tentang penembakan warga sipil tak bersenjata di Jalur Gaza tidak menyebabkan kerugian lebih besar lagi bagi Israel. Kamis lalu (19/03) laporan yang diberikan sejumlah tentara Israel tentang kekejaman militernya sendiri telah mengakibatkan kehebohan, bukan hanya di Israel. Dunia internasional sebenarnya sudah lama menuntut agar serangan Israel di wilayah Palestina tersebut diteliti.
Avital Leibovich, jurubicara militer Israel yang disebut Israel Defense Forces atau IDF mengatakan akan menyelidi kasusnya. "Kami sudah memutuskan untuk mengadakan penyelidikan yang sangat teliti atas masalah ini. Bagi saya penting untuk mengatakan, bahwa politik IDF adalah menyelamatkan hidup di kedua sisi perbatasan. Ini adalah cara operasi IDF selama ini."
Bukan hanya militer, melainkan pemerintah Israel juga mengumumkan akan diadakannya penelitian yang dijalankan dengan sangat serius. Dalam wawancara dengan televisi CNN, jurubicara pemerintah Israel, Mark Regev mengatakan, di Israel tidak ada orang yang berada di atas hukum.
Baik presiden, perdana menteri maupun jenderal, semua berada di bawah hukum. Jika ada tentara Israel yang berkelakukan merugikan, bertindak ilegal, tentu akan ada konsekuensinya. Regev menambahkan, yang jelas sekarang ada jumlah tuduhan, dan itu semua harus diselidiki.
Kejahatan Perang
Yang menarik, di Israel tindakan pembunuhan warga sipil tidak disebut sebagai kejahatan perang, melainkan "peraturan yang bebas". Akibat peraturan yang kurang ketat dari pemimpin milliter Israel, tentara Israel merasa berani untuk menembak siapapun selama perang Gaza.
Laporan salah satu serdadu yang menjadi saksi mata antara lain dikutip moderator radio Israel Keren Neubach, mengtakab, "Seorang perempuan tua melangkah di jalanan. Tidak jelas apakah ia mencurigakan atau tidak. Penembak menewaskan perempuan itu. Itu katakanlah yang bagus di Gaza. Anda lihat seseorang di jalanan, tidak bersenjata, dan Anda dapat menembak orang itu," kutipnya.
Menurut keterangan beberapa tentara Israel, tidak ada peraturan jelas, yang melarang mereka menembak warga sipil. Pemimpin kelompok infanteri bertutur, seorang penembak Israel secara tidak sengaja menewaskan seorang ibu dan dua anaknya. Perempuan itu diperintahkan tentara untuk meninggalkan rumahnya dan pergi ke arah tertentu.
Ia tidak mengerti perintah yang diberikan, sehingga ia pergi ke arah yang berlawanan dan tewas ditembak. Tentara yang menembak hanya mematuhi perintah. Salah seorang tentara yang menjadi saksi mata berkata, bagi pasukan Israel hidup warga Palestina kurang berharga dibanding dengan hidup tentara Israel.
Dalam salah satu testimoni, seorang tentara Israel mengungkapkan longgarnya aturan standar penyerangan dalam operasi cast lead di Gaza. Tentara tersebut mengaku pernah diperintah menembak seorang nenek dari jarak seratus meter.
Seorang tentara lainnya menggambarkan, seorang ibu dan anaknya ditembak mati oleh penembak jitu hanya karena salah jalan. Dia mengatakan, semangat yang ditanamkan di benak para tentara saat itu adalah, nyawa rakyat Palestina tidak ada artinya bila dibandingkan dengan tentara Israel.
Contoh kekejaman lain militer Israel diungkapkan seorang pemimpin skuadron. ''Kami diinstruksikan untuk memasuki sebuah bangunan menggunakan kendaraan lapis baja, mendobrak pintunya, dan mulai menembaki semua orang yang terlihat. Awalnya, saya bertanya kepada diri sendiri. Apakah ini masuk akal? Tapi, komandan saya mengatakan bahwa perintah itu diperbolehkan karena semua orang di Kota Gaza dianggap bersalah. Salah mereka sendiri mengapa tidak melarikan diri saat tahu ada serangan,'' ungkapnya.
Laporan para tentara Israel ini harus segera diteliti lembaga HAM internasional. Setidaknya sebagai bukti, jika pemerintah Israel dituntut Pengadilan Kejahatan Internasional dengan tuduhan mengadakan kejahatan perang. [dwwd/www.hidayatullah.com]
0 Komentar