Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Caleg, Dukun, dan Kuburan Keramat



Coba mari berfikir sejenak. Di antara para pejabat dan anggota DPR atau legislative, ketika masih hidup baik masih menduduki jabatan maupun sudah tidak–, cukup banyak yang kemudian masuk penjara gara-gara korupsi dan lainnya. Ada juga yang terpaksa meletakkan jabatan atau mengundurkan diri karena melakukan skandal perzinaan. Mereka masih hidup saja telah sulit mempertanggung jawabkan perbuatannya. Namun anehnya, tidak sedikit orang-orang yang ingin mempertahankan jabatan atau ingin meraih jabatan, di antaranya caleg (calon legislative), mereka berduyun-duyun mendatangi kuburan pejabat yang sudah mati.

Untuk apa?

Mereka meyakini, untuk apa yang mereka sebut ngalap berkah, yaitu minta keberkahan, namun kepada isi kubur. Ini dari segi akal sudah tidak masuk akal, sedang dari segi aqidah Islam termasuk kemusyrikan, dosa terbesar.


Lhah, pejabat masih hidup saja belum tentu mampu mempetanggung jawabkan perbuatan diri mereka, kok yang sudah mati malah dimintai tolong oleh caleg-caleg dan lainnya agar mayat-mayat itu memberi berkah, sehingga caleg-caleg dan lainnya itu agar bisa menduduki jabatan. Ini bagaimana?

Secara akal sehat, mereka itu sudah tidak memakai akal sehatnya. Sedang secara Islam, mereka yang meminta-minta tolong kepada isi kubur itu berarti mempraktekkan kemusyrikan, menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan lain-Nya. Itu dosa terbesar, tak diampuni oleh Allah Ta’ala, bila tidak bertaubat dengan sebenar-benar taubat sebelum menjelang sakaratul maut. Bahkan amalnya muspra, musnah tiada guna. Karena Allah Ta’ala telah berfirman:

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ(65)

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
(QS Az-Zumar: 65).


إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا(48)

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS An-Nisaa’: 48).


Ancaman terhadap kemusyrikan sangat keras. Namun anehnya, hanya untuk meraih kursi DPR atau DPRD ternyata mereka berduyun-duyun ke kubur-kubur untuk minta berkah kepada isi kubur. Di samping itu ada juga yang mendatangi dukun, walau adanya di puncak gunung. Bahkan aneh dan sangat memprihatinkannya, di antara mereka ada yang caleg dari apa yang disebut Partai Islam. Hartono Ahmad Jaiz


Posting Komentar

0 Komentar