Tertuduh otak Al-Qaidah,Khalid Sheikh Mohammad mengatakan, dia disiksa agar berbohong ketika dalam tahanan CIA. Demikian dokumen yang baru disiarkan.
Tahanan Teluk Guantanamo ini mengatakan, interogator memaksa dia untuk "mengarang cerita", meskipun dia mengakui berada di belakang hampir 30 rencana teror.
Transkrip terbaru ini disiarkan CIA, sebagai bagian dari gugatan yang dilakukan Persatuan Kebebasan Sipil Amerika (ACLU). Sementara itu, Italia setuju untuk membawa tiga tahanan Teluk Guantanamo.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengumumkan kesepakatan itu, setelah perundingan di Gedung Putih dengan Perdana Menteri Silvio Berlusconi.
Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini mengungkapkan, negaranya sedang mempertimbangkan permintaan Amerika untuk membawa dua tahanan Tunisia dari pusat penahanan di Kuba.
Penyiksaan brutal
ACLU mengatakan, transkrip pemerintah yang baru disiarkan "menyediakan bukti baru mengenai penyiksaan brutal" oleh CIA.
Sebagian besar materi baru itu berpusat pada klaim pelanggaraan terhadap tahanan Guantanamo.
Abu Zubaydah mengatakan, "Setelah berbulan-bulan penderitaan dan penyiksaan, secara fisik dan mental, mereka tidak peduli dengan luka saya".
"Para dokter mengatakan saya hampir meninggal sebanyak empat kali," katanya.
Tahanan lain, Abd al-Rahim Hussein Mohammad al-Nashiri, mengeluh bahwa interogator biasa "menenggelamkan saya di air", yang tampaknya merujuk ke teknik interogasi yang disebut "waterboarding".
ACLU yang berusaha mendapatkan transkrip yang tidak disensor dari program penahanan pelaku teror mengatakan, dokumen terbaru "masih banyak ditutup-tutupi" oleh CIA.
Disebutkan bahwa dokumen sebelumnya, yang disiarkan CIA, telah nyaris menghapuskan rujukan kepada penyiksaan tahanan.
"Tidak ada basis yang sah untuk pemerintahan Obama melanjutkan penolakan untuk mengungkapkan tuduhan pelanggaran tahanan, dan kami akan kembali meminta pengadilan agar menyiarkan semua dokumen ini," kata jaksa ACLU Ben Wizner. [bbc/www.hidayatullah.com]
0 Komentar