Vatikan menawarkan prinsip-prinsip keuangan Islam kepada bank-bank di Barat , yang sekarang menghadapi krisis, dan sebagai alternative bagi sistem kapitalisme. Pernyataan yang mengejutkan itu, dilansir oleh harian milik Vatikan, ‘L’Osservatore Romano’, yang membuat laporan, di mana system bank Islam dapat menolong krisis global. Pernyataan harian ‘L’Osservatore Romano’ itu, seperti dikutip harian-harian di Turki.
Vatikan menyatakan, bank-bank dapat melihat prinsip-prinsip sistem ekonomi Islam, guna menyelamatkan sistem perbankan mereka yang sekarang ini dilanda krisis ekonomi secara global. Para bankir yang menangani bank-bank konvensional,yang sedang bergelut dengan krisis, sekarang dapat mengambil pelajaran dari sistem keuangan Islam, bagaimana mereka berhubungan dengan para client (nasabah) mereka secara baik, di tengah-tengah krisis ekonomi yang terus menghantui. Sementara itu, pejabat Vatikan, menilai tulisan di harian ‘L’Osservatore Romano’ itu, memberikan perhatian terhadap artikel
Penulis di harian itu, Loretta Napoleoni dan Abax bank, yang menulis artikel itu, menyatakan, ‘Bank-bank di barat dapat menggunakan instrument seperti sukuk’, ujar Loretta. Sukuk dapat mendanai, ‘Industri mobil atau Olimpiade di London’, tambahnya. Loretta melanjutkan, melalui sukuk akan mendapatkan keuntungan, tanpa harus menggunakan riba. Sukuk dapat menggantikan sistem riba, yang sekarang ini menjadi malapetakan ekonomi secara global, tambahnya.
Sistem sukuk di dalam Islam berbeda dengan bon di dalam sistem kapitalis. Sukuk lebih konkrit, investasi uang yang digunakan mendanai berbagai projek, dan keuntungan dapat dibagikan kepada pemiliki uang dan yang menjalankan projek.
Semenetara itu, Paus Benedict XVI, 7 Otkober 2008, yang lalu, mengatakan, resesi pasar uang global, menyatakan, ‘Uang sudah berakhir’, ucap Paus. Selanjutnya, Paus menambahkan, ‘Hanya perkataan Tuhan yang benar’, tambahnya. Vatikan sendiri mempunyai perhatian yang sangat serius atas krisis ekonomi global saat sekarang ini. (m/wb
0 Komentar