Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Ketum PB NU Tak Harus dari Darah Biru


Ketua Umum PB NU Hasyim Muzadi , menyatakan, calon pengganti dirinya pada Muktamar NU ke-32 mendatang tidak harus orang yang memiliki garis keturunan kiai besar (berdarah biru). “Siapapun bisa, tidak harus darah biru,” kata Hasyim usai membuka Seminar Nasional Pendidikan dan Lokakarya yang digelar PB NU di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Kamis (8/10).

Meski demikian, Hasyim berharap, calon ketua umum PB NU yang akan datang haruslah orang yang memiliki kapasitas, kapabilitas serta akseptabilitas. Yang paling penting, pemimpin NU masa depan haruslah bisa menjaga prinsip-prinsip tradisi NU.

“Warga NU puluhan juta, bisa dimaklumi pasti banyak kepentingan luar yang akan bermain, karenanya NU harus pintar untuk membentengi jati diri jangan sampai menjual jati dirinya,” terang Hasyim.

Pada Muktamar mendatang, Hasyim mengaku masih akan melihat kondisi apakah dirinya akan maju lagi atau tidak. “Saya tidak akan mencalonkan lagi, tapi saya akan lihat dan tergantung Muktamar saja nantinya bagaimana,” kata dia.

Sementara itu, NU sendiri setidaknya memiliki beberapa agenda besar yang harus dilanjutkan oleh calon pengurus mendatang yaitu agenda Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan dan International. Untuk pendidikan, Hasyim berharap program sekolah dan pesantren berstandart international yang telah dirintisnya bisa dilanjutkan.

Untuk sekolah bertaraf international, PB NU setidaknya telah memiliki lembaga pendidikan Khadijah di Surabaya. Sedangkan pesantren bertaraf international telah dirintis oleh pesantren Al-Hikam II di Bogor, Jawa Barat.

NU akan menyelenggarakan Muktamar ke-23 di Makassar, Sulawesi Selatan, Januari 2010. Kendati sudah menyatakan tak bersedia dicalonkan kembali, kemungkinan KH Hasyim Muzadi tetap akan mendapatkan sokongan dari muktamirin agar maju kembali sebagai calon ketua umum. Calon lain yang mulai disebut-sebut adalah KH Said Agil Siradj, KH Mustofa Bisri, KH Masdar F Mas'udi, dan KH Shalahuddin Wahid, pimpinan pondok pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur,.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Posting Komentar

0 Komentar