Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Idul Adha 1431 H Standar Wukuf


Hari Raya Idul Adha yang populer dengan hari raya haji merupakan salah satu hari raya yang dinanti-nanti oleh ummat Islam, demikian halnya di Indonesia. Hari Raya Haji adalah hari raya internasional di mana wukuf di ‘Arafah sebagai standarnya, sebagai puncak haji, sebagaimana sabda Nabi “al-hajju ‘arafah.” Kaum muslimin memiliki tiga hari raya, dan ketiganya didahului oleh puasa. Hari Jum’at didahului oleh puasa senin-kamis. Idul Fihtri didahului oleh puasa ramadhan. Idul Adha didahului oleh puasa ‘Arafah.

Atas dasar ini, maka Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia merayakan Idul Adha berdasarkan standar wukuf. Keputusan ini diambil setelah Majlis Qadha’ Al- Ali Saudi Arabia bersidang di Jeddah pada Sabtu malam Ahad dengan agenda penentuan Wukuf di ‘Arafah. Fadhilatus-Syeikh ‘Abdurrahman bin ‘Abdul ‘Aziz Al-Kulliyah dan 9 hakim anggota pada jam 19.48 waktu KSA menetapkan, 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Ahad (7/11) dengan demikian waktu wukuf di ‘Arafah jatuh pada hari Senin (15/11). Keputusaan ini didukung oleh 17 negara Islam, dan hanya 7 negara yang berseberangan dengan ketentuan ini.

Idul Adha standar wukuf ini mulai mengemuka sejak Sekjen Rabithah ’Alam Islam, Syeikh Muhammad Shalih Qazzaz meminta Mufti Al-Azhar Mesir tahun 1976 untuk mendalami masalah ini, menyusul dikirimnya surat permohonan standar Idul Adha oleh Allahyarham Bapak Mohammad Natsir bernomor:109/2/76 tertanggal 23 Shafar 1396 H. Mufti Al-Azhar kala itu, Syeikh Abdul Halim Mahmud mengeluarkan fatwa, bahwa standar Idul Adha adalah wukuf di ’Arafah, sesuai hadits shahih ”al-hajju ’arafah”.

Berdasarkan hal tersebut, Dewan Da'wah menghimbau kepada kaum muslimin untuk melaksanakan puasa arafah pada hari Senin, 15 November 2010 (bertepatan dengan waktu wukuf di Arafah), dan melaksanakan Sholat Idul Adha pada hari Selasa, 16 November 2010.

Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia direncanakan menyelenggarakan Sholat Idul Adha tahun 1431 H pada hari selasa 16 November 2010 di halaman Masjid Al Furqan Komplek Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Jalan Kramat Raya 45 Jakarta. Yang akan menjadi khotib dalam Sholat Idul Adha ini adalah Ketua Dewan Da’wah Dr. Adian Husaini, MA dan dimulai sekitar pukul 6.30 pagi.Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha pada 16 November. Sementara itu, Kementerian Agama RI saat ini sedang menggelar sidang istbat untuk menetapkan awal bulan Dzulhijjah 1431 Hijriyah.

Sidang istbat dipimpin Dirjen Binmas Islam Nasaruddin Umar bertempat di gedung Kementerian Agama, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (8/11/2010). Nasarudin didampingi oleh Sekjen Bahrul Hayat dan Umar Shihab dari MUI. Hadir juga sejumlah ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Al Irsyad, Jamiyatul Wasliyah, Dewan Masjid Indonesia, dan Syarikat Islam.

Pemerintah Indonesia
Perayaan Idul Adha tahun ini berpotensi berbeda. Di kalender, pemerintah menetapkan Idul Adha jatuh Rabu 17 November, artinya 1 Dzulhijjah jatuh 8 November. Sedangkan PP Muhammadiyah jauh hari telah mengeluarkan maklumat nomor 05/MLM/I.0/E/2010 tanggal 16 Juli 2010 yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr HM Din Syamsuddin MA dan Sekretaris Umum Dr H Agung Danarto MAg yang menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh 7 November dan Idul Adha 10 Dzulhijjah jatuh 16 November.

Sementara seperti dikutip dari MCH Kemenag, kantor berita Arab Saudi, SPA, menyebutkan, Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh 16 November. Penetapan Idul Adha itu dilakukan setelah otoritas berwenang di Saudi melakukan pengamatan bulan pada Sabtu (6/11) malam yang diperkuat dengan hasil perhitungan para astronom resmi di Saudi.

Dengan demikian, sekitar 1,5 juta jamaah calon haji dari seluruh dunia akan memulai ritual haji diawali dengan wukuf di Arafah pada tanggal 15 November 2010. Saat ini sebagian besar jamaah Indonesia telah berada di Mekkah untuk menunggu hari puncak haji tersebut.
NU Tetap 17 Nopember
Rukyatul hilal atau pengamatan bulan sabit untuk penentuan awal Dzulhijjah 1431 H yang dilakukan pada Sabtu (6/11) kemarin atau bertepatan dengan 29 Dzulqo’dah di beberapa titik strategis di Indonesia belum berhasil melihat hilal.

Informasi yang diterima NU Online dari Lajnah Falakiyah PBNU, tim rukyatul hilal di beberapa titik rukyat melaporkan bahwa kondisi langit dalam keadaan mendung sehinggal hilal tidak bisa diamati. Sementara di beberapa titik lainnya seperti Pelabuhan Ratu dilaporkan cerah namun juga tidak berhasil melihat hilal.

Berdasarkan data hisab Lajnah Falakiyah, untuk markaz Jakarta, posisi hilal pada 29 Dzulqo’dah saat dilakukan pengamatan kemarin memang masih berada pada ketinggian 1 derajat 20 menit atau masih berada di bawah batas imkanurrukyat atau visibilitas pengamatan.
Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan tanggal 1 Dzulhijjah 1431 H jatuh pada Senin, 8 November 2010. Dengan demikian hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah akan jatuh pada Rabu, 17 November 2010.

Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazalie Masroeri mengungkapkan, penentuan awal Dzulhijjah ini berdasar pada kaidah istikmal atau penyempurnaan hitungan bulan Dzulqo’dah menjadi 30 hari karena proses rukyatul hilal atau observasi bulan sabit untuk penentuan awal bulan yang dilakukan pada Sabtu, 29 Dzulqo’dah kemarin tidak berhasil.

“Awal Dzulhijjah jatuh pada hari Senin, 8 November, atas dasar istikmal sehubungan dengan laporan rukyah dari daerah-daerah tidak berhasil melihat hilal,” kata Kiai Ghazali dalam keterangannya kepada NU Online, Senin (8/11).

Sementara itu sidang istbat atau rapat resmi penetapan awal Dzulhijjah dan hari raya Idul Adha 1431 H bersama Kementerian Agama (Kemenag) baru dilakukan pada Senin hari ini di kantor Pusat Kemenag, Jakarta, yang diikuti perwakilan ormas Islam dan pakar astronomi.

Posting Komentar

0 Komentar