Sejarah hukuman mati di Amerika Serikat ternyata memiliki perjalanan panjang dan kembali pada masa-masa awal pembentukan negara ini. Hukuman mati dengan cara sadis seperti ini lebih banyak dijatuhkan kepada warga kulit hitam dan kulit berwarna. Secara bertahap hukuman mati itu diberlakukan dengan menggunakan cara-cara tidak manusiawi.
Meski esensi hukuman mati dalam rangka menjaga menjaga hak pihak yang terzalimi, bukan hal yang tercela, namun masalah cara pemberlakuannya dan siapa saja yang tervonis mati, patut dicermati.
Sejak Negeri Paman Sam itu dibentuk, berbagai jenis hukuman mati telah diberlakukan di negara ini di antaranya:
Seketika:
Hukuman mati ini juga masih memiliki beberapa cara, termasuk memasukkan logam meleleh ke tenggorokan tervonis mati, membakar hidup-hidup, hingga dengan cara memasukkan tervonis ke dalam lobang api untuk pembun uhan massal. Cara tersebut banyak digunakan pada abad 19.
Bertahap:
Cara ini termasuk yang paling sadis. Awalnya, tubuh tervonis akan dibakar mulai dari kaki, kemudian tangan, dada, dan akhirnya pada wajah yang menyebabkannya mati. Hukuman mati ini terkadang berlangsung hingga dua jam.
Salah satu contohnya adalah yang terjadi di negara bagian Texas. Seorang warga kulit hitam yang mengalami keterbelakangan otak, dimasukkan secara perlahan-lahan ke dalam sebuah bejana yang berisi minyak panas. Korban dituding telah membunuh seorang perempuan kulit putih.
Sejak awal pembentukan Amerika Serikat telah diberlakukan berbagai macam cara hukuman mati yang termasuk paling sadis dalam sejarah. Termasuk di antaranya adalah ‘roda peremuk’.
Meski esensi hukuman mati dalam rangka menjaga hak pihak yang terzalimi, bukan hal yang tercela, namun masalah cara pelaksanaannya dan siapa saja yang tervonis mati, selalu menjadi pembahasan. Sebagian besar korban vonis mati itu adalah warga kulit berwarna.
Saat ini, Amerika Serikat menerapkan empat cara hukuman mati antara lain, kursi listrik, ditembak, suntikan racun, dan hukum gantung.
Adapun pada masa lalu, di Amerika Serikat menetapkan hukuman mati yang sangat sadis antara lain ‘roda peremuk’.
Ini merupakan salah satu cara hukumam mati tersadis pada abad pertengahan yang berlanjut hingga abad ke-19. Selain di Amerika Serikat, hukuman mati seperti ini juga digunakan di sejumlah negara Eropa termasuk di Perancis dan Jerman. Dengan cara ini, tervonis mati akan merasakan sakit yang luar biasa dan dia akan mati secara perlahan-lahan dibarengi teriakan-teriakan menyayat.
Roda Peremuk
Cara eksekusi:
ImageTervonis mati diikat di sebuah roda. Kemudian algojo memukul bagian-bagian tubuh tervonis dengan menggunakan pentungan panjang sehingga tulang korban remuk. Terkadang dalam hukuman seperti ini, tidak menggunakan roda melainkan kayu salib.
Selanjutnya, tervonis yang masih hidup dengan tulang-tulang remuk itu diikat di atas roda yang dipasang di sebuah tiang tinggi. Tubuhnya dibiarkan sehingga burung-burung pemakan mayat dapat memakan daging tervonis itu. Terkadang proses ini memakan waktu hingga 3 hari sampai akhirnya tervonis mati karena luka-luka.
Cara ini digunakan pertama kali untuk menghukum 11 budak yang menentang kemauan tuannya di Louisiana pada antara tahun 1730 hingga 1754. (IRIB/MZ/SL)
0 Komentar