REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI-- Islam akan menjadi sumber utama undang-undang di Libya pasca-Qaddafi, kata ketua dewan pimpinan Dewan Transisi Nasional (NTC) dalam pidato pertamanya dihadapan publik di Tripoli, Senin.
Ketua NTC Mustafa Abdel Jalil mengeluarkan pernyataan itu dihadapan ribuan warga Libya yang berkumpul di Lapangan Syuhada dua hari setelah kedatangannya di ibu kota itu setelah rezim Muamar Gaddafi disingkirkan.
"Kita tidak akan menyetujui ideologi garis keras apapun, kanan atau kiri. Kita adalah orang Muslim, untuk satu Islam moderat, dan kita akan tetap pada jalan ini," katanya.
Ini adalah kunjungan pertama Abdul Jalil ke Tripoli sejak pemberontakan menentang Gaddafi meletus Februari. Pemimpin yang digulingkan itu, kini sedang dikejar sering tampil di lapangan yang waktu itu bernama Lapangan Hijau, untuk menghadiri rapat para pendukungnya.
Setibanya di Tripoli, Sabtu, Abdul Jalil disambut dengan karpet merah, dikerumuni ratusan orang dan dilindungi secara ketat oleh para pendukungnya.
Tindakan keamanan yang ketat juga diberlakukan bagi kehadirannya dengan daerah sekitar lapangan itu ditutup bagi lalu lintas dan pria-pria bersenjata memeriksa mereka memasuki lapangan itu.
Abdel Jalil yang menyebut "Pembebasan Tripoli, satu keajaiban yang terjadi dengan korban jiwa yang minimum," mengemukakan kepada massa: "Anda akan bersama lagi menghadapi orang yang ingin menyelewengkan revolusi kita."
Qaddafi , Senin bersumpah akan berperang sampai menang sementara pasukannya melancarkan serangan-serangan balik di tiga front.
Redaktur: Stevy Maradona
Sumber: Antara
0 Komentar