"Tidak termasuk golonganku, mereka yang tidur nyenyak sementara tetangganya dalam keadaan lapar sedangkan ia mengetahuinya.” Itulah bunyi salah satu Hadits Nabi yang sudah cukup masyhur dan seringkali kita dengar. Di Austria, pesan Rasulullah SAW berisi deretan kalimat penuh makna kasih sayang antar sesama itu kini bahkan terpajang di jalan-jalan raya di 12 kota yang ada di sana. Itulah gebrakan terkini Muslim Austria pasca Ramadhan.
Sebagaimana dilaporkan islamonline, Hadits itu disebar dalam berbagai bentuk seperti iklan elektronik, billboard bergerak, papan reklame, pamplet hingga dalam bentuk neon box. Tak ketinggalan, Hadits tersebut juga bisa didapati di sepuluh stasiun kereta api bawah tanah yang ada di Wina –ibukota Austria..
Ini merupakan kampanye bagian kedua Muslim Austria untuk mengenalkan Islam melalui Hadits-Hadits Nabi Muhammad terutama yang berkaitan dengan hal-hal kemanusiaan kepada warga Austria, Muslim maupun non Muslim.
Syeikh Mohamed Turhan, Ketua Federasi Islam Austria, menyebut dana kampanye sebagian besar berasal dari donatur Muslim dan juga dari tabungan Ramadhan yang baru lalu.
"Kami memutuskan untuk melakukan dakwah semacam itu selepas menerima tanggapan positif warga Austria. Mereka mengaku terkesan dengan kampanye tahap pertama tahun 2006 silam. Respon itu dikirim dalam bentuk surat yang terhitung jumlahnya, ada juga melalui email, dan per telepon," ujar Turhan.
Tahun lalu Muslim Austria menyebar ratusan pamplet berisi hasir berbunyi: “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.” Saat itu sponsor utamanya adalah media lokal dan asing yang ada di Eropa.
Dakwah itu mendapat apresiasi kalangan non Muslim Austria. "Di tengah-tengah situasi dunia yang dipenuhi paham materialistik, rasanya kampanye ini sangat tepat sebagai upaya saling mengulurkan tangan membantu yang lemah," ujar Katherina Ladstaetter, seorang pelajar kepada IslamOnline.
Katherina berharap kalimat indah tersebut dibarengi aksi nyata yang dapat merubah wajah dunia. Ia yakin Hadits dan pesan-pesan moral lainnya akan memperbaiki imej buruk –terutama oleh media asing- yang selalu yang menjelek-jelekkan Islam. Kalangan akademisi memberikan pendapat senada.
Minoritas Muslim di banyak negara Barat kini memang memperbanyak upaya mengampanyekan pesan-pesan Rasullullah, utamanya setelah kasus karikatur yang melecehkan Nabi Muhammad yang dimuat di media Denmark tahun lalu.
Populasi umat Islam di Austria diperkirakan mencapai 400.000 orang atau mendekati 4 persen dari 8 juta penduduknya. Islam sendiri telah diakui sebagai agama negara sejak 1912 dan kini menjadi agama dengan penganut terbesar kedua setelah Katolik.
Di sana agama Islam pun telah masuk salah satu mata pelajaran wajib di sekolah dasar dan menengah. Tiap tahun kebutuhan akan guru agama Islam di Austria semakin meningkat. Oleh karena itu untuk pengadaan tenaga pendidik, terutama di sekolah menengah, maka kini di Universitas Wina juga telah dibuka program magister Pendidikan Agama Islam. Program S2 tersebut khusus diperuntukkan bagi warga Muslim di negara itu yang nantinya akan ditempatkan di sekolah-sekolah menengah yang ada disana.
Pada hari-hari besar Islam warga Muslim di Austria juga memperoleh masa libur. Idul Adha mendapat prioritas dengan masa libur selama empat hari, sementara Idul Fitri tiga hari. Karena itu pengamat menyebut integrasi Muslim di Austria bisa menjadi model sukses bagi negara Eropa lainnya. Begitulah. [Zulkarnain Jalil/iol/www.hidayatullah.com]
0 Komentar