Oleh: Muhaimin Iqbal
SEBAGAI negara yang memegang surat hutang Amerika
terbesar sekitar US$ 1.1 trilyun, China mungkin tidak menghendaki US
Dollar jatuh karena mereka yang akan ikut menjadi korban terbesarnya.
Tetapi sebagai negara besar nan tangguh, mungkinkah China tinggal diam
dan tidak berbuat sesuatu? Nampaknya ini yang sedang terjadi, mereka
sedang ancang-ancang untuk menghadapi situasi terburuk ini.
Bila US Dollar tidak lagi mampu bertahan sebagai global reserve currency, bisa jadi China akan menjadi negara yang paling siap dengan situasi terburuk yang mungkin terjadi. Bukan hanya karena size ekonominya yang memang terbesar, tetapi juga karena persiapan-persiapan yang mereka lakukan.
Akhir-akhir ini di pasar emas global beredar kabar bahwa China sedang me- recasting (mencetak
ulang) emas-emas yang dimilikinya dari ukuran standar 400 troy ounces (
sekitar 12.44 kg) menjadi standard 1 kg. Untuk apa diperkecil
ukurannya? Yang jelas dengan ukuran lebih kecil emas lebih mudah beredar
sebagai ‘uang’ dan lebih mudah berpindah tangan. Bisa jadi ini langkah
awal mereka untuk menjadikan emasnya sebagai ‘uang’ yang sesungguhnya.
Sejalan dengan kabar yang ini, konon China juga telah bersepakat
dengan sejumlah negara seperti Rusia, Jepang, Chile, Brazil, India dan
Iran untuk apa yang mereka sebut new gold-backed global currency. Sejumlah negara lain juga dikabarkan akan segera menyusul.
Karena sebagian besar negara yang bersepakat tersebut (China, Rusia,
Jepang dan India) merupakan negara-negara yang berada pada top 10 dalam
cadangan emasnya, maka upaya yang mereka lakukan bersama ini memang
bisa jadi akan membentuk sistem keuangan global baru yang akan
menggantikan sistem yang sekarang ada yang sedang berada diambang
kehancurannya.
Lantas di mana posisi negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim
– yang dalam pelaksanaan beberapa syariat agamanya memerlukan uang
emas? Nampaknya justru negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim
yang paling tidak siap dalam menggunakan kembali uang emas atau uang
ber-back up emas.
Saudi Arabia hanya berada di rutan 16 dunia dengan cadangan 322 ton
emas, Turki di urutan 22 dengan 179, Libya di urutan 25 dengan 144 ton,
Kuwait, Mesir, Kazakstan dan Indonesia berada di urutan berturut-turut
36, 37, 38 dan 39 dengan jumlah emas yang mirip satu sama lain di
kisaran 70 -80 ton saja.
Sejumlah negara yang dikomandoi China
tersebut bisa saja akan gagal dalam mengimplementasikan ide uang
berbasis emasnya, sebagaimana kegagalan Bretton Woods yang dicobakan di
pertengahan abad lalu namun hanya bertahan kurang dari tiga dasawarsa.
Namun setidaknya ada upaya mereka kearah sana dan mereka memang
bersiap-siap dengan cadangan emas yang semakin besar.
Sebaliknya negara-negara yang berpenduduk muslim mayoritas seperti
kita, kita memiliki sejarah yang sangat panjang dalam menggunakan sistem
keuangan berbasis emas dan perak – 14 abad lamanya kita gunakan dari
abad pertama hijriyah sampai abad lalu, tetapi sayangnya kini tidak
nampak sedikit-pun upaya untuk kembali ke arah sana.
Bahkan ketika China dan kelompoknya bebas berfikir dan secara
sungguh-sungguh mempersiapkan sistem keuangan alternatifnya yang
berbasis emas, negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam malah
nampak minder bahkan untuk sekedar mengembangkan ide alternatif ini.
Maka ketika mereka menghancurkan rumah-rumah (sistem keuangan) mereka
dengan tangan-tangan mereka sendiri, tangan-tangan mukminin ini
nampaknya belum akan siap untuk menggantikannya. Tetapi Allah Maha
Kuasa, dengan kuasaNya pula siapa tahu dalam waktu yang sangat cepat
para petinggi dan pemegang otoritas di negeri-negeri muslim bisa sadar
akan situasi yang dihadapinya dan berbuat sesuatu secara serentak
bareng.
Semoga masih ada peluang bagi kita untuk menjadi orang-orang yang
mengambil pelajaran dan orang-orang yang mempunyai pandangan – seperti
yang dimaksud dalam ayat berikut:
هُوَ الَّذِي أَخْرَجَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِن
دِيَارِهِمْ لِأَوَّلِ الْحَشْرِ مَا ظَنَنتُمْ أَن يَخْرُجُوا وَظَنُّوا
أَنَّهُم مَّانِعَتُهُمْ حُصُونُهُم مِّنَ اللَّهِ فَأَتَاهُمُ اللَّهُ
مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوا وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ
يُخْرِبُونَ بُيُوتَهُم بِأَيْدِيهِمْ وَأَيْدِي الْمُؤْمِنِينَ
فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الْأَبْصَارِ
“…Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka; mereka
memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan
orang-orang yang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi
pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.” (QS:Al-Hasyr [59] :2). Amin.
Penulis Direktur Gerai Dinar, kolumnis hidayatullah.com
0 Komentar